Mataram, MataramNews – Kota Mataram tercatat sebagai daerah tertinggi angka kasus demam berdarah (DB) di Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang tahun 2011 ini. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat telah sebanyak 152 kasus DB di Kota Mataram telah terjadi, jumlah ini terhitung sejak Januari hingga November tahun ini.
Meski demikian Kasus DB di Kota Mataram sendiri tidak terdapat kasus DB yang menyebabkan kematian penderita. Kepala Bidang Pengendalian dan Penyehatan lingkungan Dikes Provinsi NTB. MD. Suadnya menyebutkan, daerah perkotaan umumnya rentan terjadi kasus DB dibandingkan daerah pedesaan, karena wilayah perkotaan secara geografis mendukung berkembang biaknya nyamuk penular virus DB.
“Didaerah perkotaan umumya banyak tempat dan benda-benda yang sering digunakan untuk berkembang biak nyamuk penular virus DB seperti ban-ban bekas, kaleng-kaleng atau benda-enda lainnya yang kerap menampung atau tergenang air dalam jangka waktu yang lama,” kata Suadnya, kemarin.
Dengan angka kasus DB ini, ia menilai Kota Mataram juga masih terbilang masih rendah atau kurang dalam menjalankan pola hidup bersih. Selain itu, mobilitas penduduk perkotaan yang cukup tinggi dari waktu ke waktu disebutnya sebagai salah satu faktor pendukung rentannya penularan virus DB. “Artinya mobilitas nyamuk di perkotaan akan jauh lebih besar dengan tingginya mobilitas penduduk antar kota,” uajrnnya.
Dipaparkan, Kasus DB selama tahun 2011 di kabupaten Lombok Barat (Lobar) telah terjadi sebanyak 22 kasus DB dengan tiga penderita meninggal dunia. Sementara Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat 66 kasus DB, Lombok Timur (Lotim) 68 kasus, Kabupaten Sumbawa delapan kasus, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) 0 kasus, kabupaten Dompu 54 kasus, Kabupaten Bima 28 kasus, Kota Bima 46 kasus, kabupaten Lombok Utara (KLU) tercatat sebanyak tiga kasus DB. “Total sebanyak 447 kasus DB di NTB dengan tiga kasus yang mengakibatkan kematian pada tahun 2011 ini, Kita harapkan pada tahun 2012 mendatang kasus DB di NTB lebih rendah pada tahu ini,” kata dia.
Dikes provinsi akunya akan melakukan berbagai upaya untuk menekan angka ini tahun mendatang, diantaranya mengefektifkan dan menggencarkan sosialisasi pentingnya menjaga pola hidup bersih bagi warga dan lingkungan.
Selain itu, akan terus diupayakan dan digencarkan pemberian atau pembagian bubuk abate gartis bagi warga , sebagai salah satu upaya membasmi jentik nyamuk penular virus DB. Kota Mataram sendiri jelasnya diketahui telah berinisiatif untuk membagikan bubuk abate bagi warga, dimana bubuk tersebut akan disiapkan oleh pemprov maupun Dikes pusat. “Jika kita tidak bisa siapkan, maka akan disiapkan pusat, kita tinggal ajukan, dan sudah ada beberapa kabupaten/kota yang sudah ajukan,” imbuhnya.
Tidak ada komentar