Lombok Utara, MataramNews – Untuk memperoleh perencanaan dan pembangunan yang berkualitas, maka sangat diperlukan keterlibatan dan partisipasi masyarakat mulai dari tingkat RT, dusun hingga ke tingkat desa.
Hal tersebut dikemukakan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakakat Mandiri Pedesaan (PJOK PNPM-MP) Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Darmanom, S.Sos, ketika membuka pelatihan Tim Penulis Usulan (TPU).
Menurut Darmanom, partisipasi masyarakat dalam penulisan usulan sebuah program pembangunan sangat diharapkan sehingga apa yang menjadi usulan itu dapat berkualitas yang akan dibahas pada Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbang-Kec) yang akan diselenggarakan minggu ke 4 bulan Januari 2012.
Dikatakan, PNPM sekarang ini diintegrasikan kepada perencanaan program regular pemerintah yang diawali dengan MusrenbangDes dan pemantapan usulan. “Melalui pelatihan ini perserta kita harapkan dapat memahami dan mengaplikasikan ketika terjun ke lapangan, sehingga hasilnya dapat maksimal dan berkualitas”, jelasnya.
Sementara Asrin Tombil, S.Sos, Fasilitator PNPM Kecamatan Bayan mengaku, bahwa fokus pelatihan yang diselenggarakan, Sabtu 21/1, khusus terkait cara penulisan usulan (proposal), yang harus sesuai dengan tahapan-tahapan. “Kita sekarang ini, harus siap tembak (kerja), dan usulan itu harus ditulis secara professional dan berkualitas, jangan sampai usulan itu sampai disulap, karena proposal itu jantungnya pembangunan di tingkat desa”, katanya.
Untuk perencanaan program pembangunan yang didanai PNPM pada tahun 2013 mendatang, lebih diarahkan kepada peningkatan ekonomi, sehingga ketika melakukan pengkajian usulan harus dilihat dampak dari usulan itu, apakah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
“Ditingkat desa kadang-kadang yang dilihat pagu dana dari PNPM, tanpa melihat dampak dari usulan pembangunan itu sendiri, apakah benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi. Namun saya lihat sekarang ini sudah mulai bergeser perencanaanya, seperti di Desa Senaru mengusulkan pembuatan kolam ikan yang nantinya akan dikelola secara berkelompok”, jelas Asrin.
Dalam hal pembinaan dan peningkatan sumber daya di masyarakat, Rizal Bapadal, sekertaris Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bayan menilai, fasilitator PNPM baik ditingkat kabupaten maupun kecamatan se KLU telah berhasil melakukan pembinaan. Misalnya, mengenai Simpan Pinjam Perempuan (SPP), sambung Rizal, pihak fasilitator tidak pernah merasa lelah melakukan pembinaan dan turun langsung ke lapangan, sehingga prosentasi pengembalian dari kelompok mencapai diatas 90 persen, walaupun ada dua kecamatan yang belum mencapai target pengembalian provinsi.
Kendati demikian, dibanding dengan target pengembalian lembaga keuangan lain, yang hanya kisaran 80-85 persen, namun Unit Pengelola Kegiatan (UPK) se KLU sudah mampu membuktikan kinerjanya lebih diatas 90 persen. “Ini semua berkat bimbingan dari para fasilitator kabupaten dan kecamatan sekaligus dukungan dari semua pelaku ditingkat desa dan kelompok”, kata Rizal.
Hal senada juga diakui ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Dea Loloan, Lalu Sudarsah. Menurutnya, para fasilitator PNPM KLU, memiliki trik-trik jitu untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan. “Mereka setiap saat turun ke lapangan untuk membimbing para TPK yang ada ditingkat desa, sehingga kami sedikit lebih mampu melaksanakan tugas di lapangan”, kata Lalu Sudarsah.
Tidak ada komentar