KLU, MATARAMNews – Permasalahan SK ganda ditubuh internal Partai Grindra Lombok Utara yang mulai mencuat sejak beberapa bulan terkahir sedikit banyak berpengaruh terhadap eksistensi partai berlambang kepala garuda itu di daerah ini, namun begitu, ke dua kubu menghendaki penyelesaian secara diplomatis dan kekeluargaan, guna meminimalisir potensi konplik yang bisa saja terjadi.
Ketua DPC Grindra KLU terdahulu Syarifudin,SH, kepada wartwan, rabu 25/01 diwarnet Kenzie kemarin mengatakan, permasalahan seperti ini kerap terjadi dalam satu partai, dan itu merupakan dinamika politik di negeri ini, namun begitu, kami tidak ingin ini menjadi masalah dikemudian hari yang berpotensi merusak nama baik Gerindra itu sendiri, dan tentu berpotensi merusak iklim politik di daerah ini.
“Kami menghendaki adanya penyelesaian secara diplomatis dan kekeluargaan, bisa duduk bersama, lalu membicarakan apa sekiranya yang menjadi titik permasalahan yang selama ini menyeruak kepermukaan sehingga menjadi konsumsi publik,” harapnya.
Selama ini, lanjut syarif, saya dan kubu H Hambali masih tetap membangun komunikasi meski hanya melalui telpon, banyak hal yang kami bicarakan, termasuk bagaimana kita bersama-sama membangun dan membesarkan Grindra kedepan, khususnya di KLU,” katanya lagi. Saya juga sudah katakana pada H Hambali, bahwa walaupun saya masih relative muda untuk memimpin sebuah partai di daerah, tapi saya akan mencoba mengedepankan cara-cara positif dalam menyikapi masalah ini.
Sementara, H Hambali, yang mengaku menerima SK terbaru dari DPP Gerindra di Jakarta sebagai kubu yang dianggap syah memimpin Grindra di KLU beberapa hari lalu mengatakan, baik dirinya dan Syarifudin, tetap menempuh jalur diplomasi dalam menyelesaikan masalah ini, tidak ada niat untuk saling menjatuhkan, insya allah kami tulus ingin berkontribusi membesarkan partai Gerindra.
“Kami tentu tidak ingin ada konplik yang terbangun dari maslah ini, semau bisa dibicarakan baik-baik, begitu juga ketika permasalahan ini dibicarakan ditingkat DPD, atau bahkan di DPP, saya ingin semuanya baik-baik saja,” jelasnya kepada wartawan.
Hambali menegaskan, terkait adanya penurunan paksa baliho yang kami pasang di sejumlah titik di hampir semua kecamatan yang ada, saya tidak ingin memberikan reaksi.
Dan untuk isu yang berkembang diluar, yang menyebutkan kubu kami sering mengancam atau meneror salah satu pengurus dari kubu Syarif, lanjut Hambali, itu hanya isu, saya sudah bicarakan hal itu dengan Syarif, dan Alhamdulillah kami saling memahami kondisi ini, bahwa moment seperti ini kerap ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertangung jawab.
Tidak ada komentar