MATARAMnews – Pelantikan DPD Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi NTB yang dipusatkan di Ponpes Qamarul Huda Bagu, Kecamatan Pringgarata, Loteng sekaligus pelepasan jamaah haji KBIH Al Abror Qamarul Huda yang di hadiri oleh seluruh pengurus MKGR kota/kabupaten se NTB (5/10/2011).
{xtypo_info}FOTO: Acara Pelantikan DPD MKGR NTB di Ponpes Qamarul Huda Bagu{/xtypo_info}
Hadir Ketua Umum DPP MKGR H. Prio Budi Santoso, Sekjen, Ketua DPD I Golkar NTB H. Zaini Arony, Ketua DPD MKGR NTB, H. Ahyar Abduh, Wakil Bupati Loteng HL. Normal Suzana, TGH. LM. Turmudzi Badaruddin Bagu, TGH. LM. Munir Tanak Awu, TGH. Syubki Assasaki dan jamaah nahdliyin.
Dalam Sambutan Ketua Umum DPP MKGR H. Prio Budi Santoso mengatakan, sangat berterimakasih atas diberikannnya tempat untuk melaksanakan perhelatan pelantikan DPD MKGR NTB yang di pimpin oleh H. Ahyar Abduh yang juga Wwalikota Mataram. “Rasa terimakasih dan takzim kami kepada TGH. LM. Turmuzdi Badaruddin yang juga ulama sekaligus guru dan panutan kita bersama,” pungkasnya.
“Baru pertama kali MKGR melaksanakan proses pelantikan di Ponpes dan harapan kami kedepan agar kegiatan semacam ini terus di tiru dan dilaksanakan,” lanjutnya.
Dijelaskan, Ormas MKGR didirikan pada tanggal 3 januari 1960, sejak lama Ormas ini didirikan ketika jeritan ibu pertiwi memanggil dan saat itu suasana kebangsaan hiruk pikuk lebih dahsyat ketimbang saat ini, maka terpanggillah para ulama dan tokoh-tokoh yang lainnya dan di bentuklah ormas MKGR ini untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi pada saat itu, pendiri MKGR yaitu Mayjen RH. Sugandi yang waktu itu sebagai ajudan mantan Presiden Soekarno, tongkat estafet MKGR sudah berganti termasuk Ibu Min Sugandi mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, dan sekarang dipegang oleh Priyo Budi Santoso.
“Apalagi dewasa ini sering terjadi tawuran antar warga seperti yang baru-baru terjadi di Ambon, dan tidak di imbangi rasa perdamaian, maka MKGR harus memberikan pencerahan untuk menjaga agar jangan terjadi tawuran atau perpecahan, itulah pentingnnya adanya Ponpes untuk memberikan pendidikan agama dan bimbingan arahan dari para tokoh agama seperti Tuan Guru,” jelasnya.
Situasi demokrasi yang tidak terarah akhir-akhir ini, tambahnya, diperlihatkan melalui media masa, seperti permasalahan KPU, Legislatif, Eksekutif dan lainnya, yang tidak ada ujung penyelesaiannya.
“Kami mengharapkan, kepada warga Ponpes yang tergabung dalam Ormas MKGR untuk terus memberikan siraman rohani dan mengembangkan nilai-nilai religius,” imbuhnya.
Perubahan di negeri ini jangan samapai melenceng dari nilai-nilai luhur. Nilai-nilai gotong royong terus kita laksanakan didalam kehidupan sehari-hari. “Kami meminta kepada Ketua DPD MKGR NTB H. Ahyar Abduh untuk terus memotori gerakan massip, kolektif bagi warga masyarkat secara menyeluruh di NTB untuk memegang dan melaksanakan nilai-nilai musyawarah, kekeluargaan, gotong royong MKGR”, pinta Prio Budi Santoso.
Sebelum berakhir acara DPP MKGR dan DPD yang di dampingi oleh TGH. LM. Turmudzi Badaruddin memberikan bantuan atau bingkisan kepada 300 orang tua jompo dan anak yatim piatu, yang di berikan secara simbolis kepada 10 orang perwakilan anak yatim dan orang tua jompo.
(Laporan: Zam | Loteng)
Tidak ada komentar