MATARAMnews (Lotim) – Lombok Timur wilayah selatan memiliki potensi wisata yang sangat prospektif untuk dikembangkan. Selain panorama alam yang indah, keasriannya juga terjaga dengan baik. Hal ini diungkapkan Duta Besar Swedia Mrs. Ewa Polano ketika berkunjung selama dua hari ke Tanjung Ringgit, Lotim bulan April lalu.
Mrs. Ewa tidak sendiri, ia ditemani Wakil Gubernur Godland, Swedia. Kedua pejabat penting tersebut ditemani pejabat daerah Lotim antara lain Sekda Lotim, Kadis Instansi terkait, Camat serta tokoh masyarakat Jerowaru.
Duta Besar Swedia hadir di Lotim guna meliht secara langsung wilayah Tanjung Ringgit yang akan dijadikan proyek pengembangan ekowisata. Sebelumnya, 42 orang ahli dari berbagai negara yang telah ditunjuk dan dibiayai investor Swedia selama 10 hari melakukan kajian secara mendalam terhadap berbagai aspek yang ada di Tanjung Ringgit. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti arsitektur, ahli lingkungan, pertanian, peternakan, budaya, kesehatan, hingga rektor universitas terkemuka di Swedia.
Difasilitasi Camat Jerowaru, para ahli tersebut secara langsung juga melakukan pendekatan pada masyarakat lokal. Menurut Camat Jerowaru, M. Taufik, selama 10 hari tim ahli melakukan pengkajian, masyarakat menerima dengan baik dan tidak ada penolakan berarti. Mereka ini datang tidak untuk menguasai tanah lalu membangun gedung dan hotel mewah dengan merusak alam Tanjung Ringgit. Sebaliknya mereka menghijaukan kembali kawasan Tanjung Ringgit dan memanfaatkannya sebagai tempat berlibur.
”Jadi tidak ada alasan kita menolak bahkan harus kita dukung demi kemajuan Jerowaru di masa datang,” kata L. Mukarrap, salah seorang tokoh masyarakat. Menurut salah seorang tim ahli, konsep pengembangan ekowisata Tanjung Ringgit yang telah digodok selama beberapa hari akan dibahas secara mendalam dengan Pemkab Lotim. Setelah konsep disahkan selanjutnya dibawa ke Swedia untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut bersama para investor. Pemerintah Swedia sangat berkeinginan proyek ini segera terlaksana. Kuncinya sejauh mana Pemkab Lotim merespon proyek ini lewat kebijakan yang berpihak terhadap pengembangan ekowisata Tanjung Ringgit.
(Laporan : Gs / sumber VLS)
Tidak ada komentar