MATARAM – Agenda silaturrahim Sirra Prayuna dengan masyarakat dan tokoh-tokoh di NTB sudah masuk ke-270 desa atau kelurahan, termasuk menjalin silaturrahim di kelurahan Sayang-Sayang, kecamatan Cakranegara, kota Mataram, Sabtu (15/3) kemarin.
Sekarang, agenda calon legislatif (caleg) yang akan mewakili rakyat NTB di Senayan (DPR RI) ini, sedang fokus menjalin silaturrahim dengan warga kota Mataram yang diprakarsai sahabat Sirra Prayuna.
Dalam silaturrahimnya di kelurahan Sayang-Sayang, caleg yang mengusung jargon “Pintar Sehat Peduli” ini, disambut ratusan warga dan relawan. Dihadapan warga dan relawan, calon legislatif nomor urut 2 dapil NTB dari partai PDIP ini selain berbicara misi dan visi, ia juga memaparkan berbagai persoalan ditengah masyarakat seperti masalah kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Dengan semangat, Sirra memandang, persoalan yang dihadapi masyarakat NTB ini, harus menjadi skala prioritas. “Sekitar 6,7 juta warga kita mencari pekerjaan di luar negeri menjadi TKI. Sebabnya, pemerintah tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan karena sumber daya alam (SDA) kita tidak dikelola dengan baik”, papar Sirra.
Disisi lain yang menjadi perhatian Sirra yaitu, angka harapan hidup rata-rata 65 tahun, sedangkan angka kemampuan anak sekolah 12 tahun, sementara secara nasional 17 tahun. Angka ibu meninggal saat melahirkan 67/100 ribu, bayi meninggal saat dilahirkan 285/100 ribu kelahiran, angka pengangguran 200 ribu dari 4,5 juta penduduk NTB. Sedangkan angka kemiskinan 800 ribu dari 4,5 juta penduduk.
Sehingga Sirra Prayuna mengajak semua lapisan masyarakat untuk memilih pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat, “bersama-sama harus bangkit dan merubah haluan, bagaimana melahirkan pemimpin yang mampu berjuang dengan rakyat”, katanya.
Sementara, mantan pengurus DPC PDIP Kota Mataram, H Ali Dongo dengan tegas mengatakan bahwa caleg yang dipilih merupakan caleg-caleg yang berasal dari kader partai dan bukan caleg yang hanya menumpang. Selain itu caleg juga harus betul-betul mempehatikan dan memperjuangkan rakyat, bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi.
(Joko)
Tidak ada komentar