x

Dilepas Walikota, Festival Ogoh-Ogoh Libatkan 88 STT se Pulau Lombok

waktu baca 2 menit
Minggu, 30 Mar 2014 07:16 0 89 Redaksi

MATARAM – Pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936 berlangsung semarak, aman damai dan lancar. Bertempat di depan Kantor Lurah Cakranegara Barat, minggu (30/3), sebanyak 120 ogoh-ogoh dengan melibatkan 88 Sekha Teruna Teruni (STT), Banjar/Lingkungan yang berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah turut meramaikan kegiatan yang dilaksanakan sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi.

Ketua Panitia Pelakasana Pecaruan dan Ogoh-ogoh Krama Pura Meru, Ir. I Made Sandiartha, SH menyebutkan, pelaksanaan Pecaruan Agung dan Festival Ogoh-ogoh pada tahun ini dilaksanakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nusa Tenggara Barat dan Kota Mataram yang merupakan Lembaga Resmi Ummat Hindu. Penyelenggaraan Festival Ogoh-ogoh tahun ini dilaksanakan lebih awal karena akan dirangkai dengan acara Pecaruan Agung atau Pecaruan terbesar se Nusa Tenggara Barat di Pura Meru pada sore hari usai pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh.

Dikatakan, Perayaan Pecaruan Agung Tabuh Gentuh Parisuda Bumi yang digelar setiap Sepuluh tahun sekali ini akan melakukan ritual kurban yang dilaksanakan oleh 9 Pendeta Hindu dengan memotong Hewan ternak berupa kerbau, sapi, kambing, babi, monyet, angsa serta ayam sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Propinsi Nusa Tenggara Barat secara umum terhindar dari segala bencana dan masyarakatnya hidup rukun dan damai.

Sementara, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dalam sambutannya mengatakan,  Kota Mataram merupakan Kota dengan hegemoni masyarakat yang multi etnis serta dengan entitas budaya masing-masing. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan sekaligus kegiatan kebudayaan merupakan manifestasi dari Visi Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya. Pemerintah Kota Mataram terus mendorong seluruh komponen masyarakat Kota untuk senantiasa memelihara sikap toleransi dan tenggang rasa diantara ummat beragama.

Kondusifitas Kota Mataram jelang Pelaksanaan Pesta Demokrasi Pemilu Legislatif 2014 tegas Walikota tidak terlepas dari peran serta masyarakat Kota yang telah tumbuh menjadi masyarakat modern. Situasi Kamtibmas yang terus terjaga diharapakan dapat terus ditingkatkan sehingga pembangunan di Kota Mataram dapat berjalan sesuai dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan bersama. Ummat Hindu lanjut Ahyar, turut serta dalam kemajuan yang telah diraih oleh Kota Mataram, tegasnya.

Festival Ogoh-ogoh ini dihadiri oleh Wakapolda NTB, Dandim 1606 Lobar, Tokoh Puri Pamotan Anak Agung Gde Djelantik, serta Tokoh Adat dan Masyarakat Lombok, HL Wiraatmadja (Mamiq Ngoh) dan dilepas secara Resmi oleh Walikota yang diawali oleh Rombongan Forum Terune Teruni Kota Mataram.

(dh/foto.dhedix/hms)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x