x

Pileg 2014 'Sadis dan Brutal', API NTB Ancam Boikot Pilpres

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Apr 2014 00:05 0 38 Redaksi

MATARAM – Puluhan perempuan yang tergabung dalam Asosiasi Perempuan Indonesia (API) NTB, Senin 28 April 2014, siang, menggelar aksi unjukrasa dengan mendatangi Kantor KPU, Bawaslu serta Kantor Gubernur NTB. Aksi massa API ini, menyebutkan proses Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 9 April 2014 di NTB, sadis dan brutal.

Para perempuan yang rata-rata pernah mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif di NTB tersebut menduga telah terjadi kecurangan atau pun pelanggaran pemilu. Karena itu, mereka menuntut agar dilakukan penghitungan surat suara ulang.

Jika tuntutan mereka tidak dikabulkan, massa yang di dominasi oleh perempuan ini mengancam akan memboikot pemilihan presiden mendatang. Selain itu, mereka juga menuntut agar jika terbukti terjadi kecurangan dan money politik maka siapapun yang terlibat harus diproses secara hukum.

Massa API lakukan aksi dimulai dari Lapangan Umum Sangkareang menuju Kantor KPU NTB, kemudian melakukan orasi secara bergantian. Dalam aksi itu, massa  membawa berbagai poster bertuliskan aspirasi mereka diantaranya bertuliskan, “Pemilu 2014 Sadis dan Brutal”.

Dalam orasinya, massa menyampaikan, pelaksanaan pemilu 9 April lalu, di NTB, disinyalir terjadi pelanggaran. Massa menyebut dari dugaan money politik sampai menguapnya suara para caleg. Jika benar dugaan-dugaan ini terjadi, massa menginginkan agar pihak penyelenggara pemilu tidak berpangku tangan.

“Jangan dzalimi kami. Usut tuntas dan seret pelaku kecurangan pemilu 2014. Tegakkan hukum & keadilan”, sebutnya dalam orasi itu. Mereka khawatir, jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan, pemilu legislatif 9 April 2014 hanya akan melahirkan para wakil rakyat yang tidak jujur atau bahkan melahirkan koruptor baru.

“Pemilu jurdil hanya slogan. Pemilu 2014 mesin cetak koruptor,” seru massa aksi.

Sementara itu Ketua API NTB, Nur Arofah menyampaikan, kedatangan massa untuk menyampaikan aspirasinya. Massa hanya ingin pemilu itu bisa berjalan dengan jujur dan adil sebagaimana azas pemilu. Menurutnya, untuk mencapai azas itu, tidak ada jalan lain kecuali harus dilakukan penghitungan surat suara ulang. “Tuntutan penghitungan ulang,” ujarnya.

Massa mengharapkan agar pihak penyelenggara pemilu seperti KPU NTB dan Bawaslu NTB bisa menindaklanjuti aspirasi massa ini. Karena disebutkanya, jika aspirasi massa tidak digubris, maka perempuan yang tergabung dalam API NTB akan menolak hasil pemilihan umum. Bahkan kedepan massa ini juga akan melakukan boikot pemilihan presiden mendatang. “Tujuannya hanya satu menegakkan pemilu jurdil”, katanya.

Setelah menyampaikan aspirasi di KPU NTB, massa kumpulan para perempuan lintas partai ini melanjutkan aksi serupa menuju kantor Bawaslu NTB dan ke kantor Gubernur NTB.

[Joko]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x