MATARAM – Ratusan kader partai Gerinda se-Pulau Lombok gelar aksi damai terkait dengan hasil pemilihan calon legislatif 2014 kemarin. Aksi ini merupakan buntut dari adanya dugaan kecurangan berupa penggelembungan suara didalam internal partai Gerindra khususnya caleg DPR RI.
Dari dugaan penggelembungan tersebut menyebabkan calon yang di usung oleh para kader ini tidak lolos ke Senayan karena peroleh suaranya kalah banyak dengan caleg nomor urut 1.
Menangnya caleg No 1 Dapil NTB tersebut diduga atau dianggap terjadi karena adanya kecurangan dibeberapa tempat wilayah di pulau Lombok kecuali di Kabupaten Lombok Barat.
Para Kader partai Gerindra ini memilih untuk melakukan aksinya didepan Kantor KPU NTB, akibatnya arus lalu lintas menjadi macet, polisi langsung mengalihkan arus kendaraan.
Massa yang membludak ditengah jalan tersebut, berteriak sambil membawa poster bergambarkan Ketua DPD Partai Gerindra H Wilgo Zainar. Selain itu, mereka juga membakar keranda mayat yang terbut dari bambu dan kertas, merekah menumpahkan kekesalannya dengan membakarnya bersama ban bekas, namun aksi bakar tersebut langsung dipadamkan oleh pihak kepolisian.
Koordinator aksi, Abdul Majid, dalam orasinya menyebutkan bahwa pihaknya menolak hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU khususnya partai Gerindra, karena telah terjadi dugaan penggelembungan, padahal pihak Bawaslu sudah mengeluarkan rekomendasi agar dilakukan pemilihan ulang, namun tidak dilaksanakan oleh KPU.
Karena itu, sebagai bentuk tanggungjawab terjadi kisruh, mereka meminta kepada pihak DPP Partai Gerindra untuk memecat ketua DPD Partai Gerindra NTB, karena dianggap sebagai penyebab terjadi kekisruhan di internal partai. Kami punya bukti penggelembungan suara tersebut”, ujarnya.
Sedangkan salah satu pengurus DPD Partai Gerindra, Ale menyebutkan bahwa ini bukan masalah menang atau kalah, namun yang tidak bisa diterima adalah jika kekalahan itu karena dicurangi. “Kalah karena dicurangi adalah hal yang sakit yang sangat mendalam”, katanya.
Setelah melakukan aksi didepan KPU NTB, para kader Partai Gerindra kemudian melanjutkan aksinya di kantor DPD Partai Gerindra NTB yang terletak di jalan Koperasi Ampenan. Mereka hendak mencari pengurus partai dan termasuk ketua DPD, namun sayang pintu gerbang dirantai. Kesal dengan tidak ada orang ditempat tersebut, mereka menggembok pintu gerbang dan menempelkan spanduk penyegelan.
Tidak puas mendatangi kantor DPD Partai Gerindra, para kader ini langsung menuju ke kediaman ketua DPD Partai Gerindra NTB yang terletak di komplek perumahan elit di jalan Bung Karno, Mataram. Namun mereka harus kecewa, karena setelah perwakilan mendatangi rumah Wilgo ternyata mereka hanya ditemui oleh seorang perempuan karena pemilik rumah sedang berada di Jakarta.
Sempat terjadi insiden kecil, setelah perwakilan menitip salam, salah seorang perwakilan sempat menendang pintu gerbang rumah Wilgo namun cepat di redam oleh pihak kepolisian yang melakukan pengawalan. Kemudian massa pun membubarkan diri.
[Joko]
Tidak ada komentar