mataramnews.co, MATARAM — Komunitas Muda Pulau Sumbawa Mataram (Kompas) memgadukan terkait pencurian sepeda motor (curanmor) yang kerap terjadi selama ini di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), dengan melakukan aksi unjukrasa di kantor DPRD NTB, Senin (18/1).
Pasalnya, selain meresahkan dan mengganggu konsentrasi belajar para mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus tersebut, juga karena pihak kampus terutama Rektor UMM, tidak peduli bahkan terkesan tidak mau tahu alias tidak mau bertanggungjawab dengan alasan yang tidak mendasar terhadap kehilangan sepeda motor yang terjadi selama ini.
Padahal, menurut belasan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Kompas tersebut, pihak kampus harus bertanggungjawab terhadap keamanan parkir kendaraan, serta segala aktifitas di dalam kampus.
Untuk itu, dalam keterangan persnya menyebutkan, mereka menuntut Rektor UMM harus bertanggung jawab atas kehilangan motor mahasiswa yang terjadi di kampus itu. Meminta kepada aparat kepolisian Polda NTB mengusut karena banyak kehilangan motor di areal parkir di dalam kampus. Meminta DPRD NTB untuk melayangkan surat pemanggilan kepada Rektor UMM dalam mempertanggung jawabkan atas manajemen keamanan dan kegiatan di dalam kampus. Bahkan mendesak PW Muhammadiyah NTB untuk memecat Rektor UMM karena dinilai tidak bertanggungjawab sebagai pimpinan kampus.
“Kasus kehilangan motor sudah tidak bisa dihitung lagi akan tetapi pihak kampus tidak mau tau dalam urusan ini dengan alasan yang tidak mendasar, padahal pihak kampus harus bertanggung jawab apapun yang terjadi di dalam kampus”, kata korlap aksi Kompas dalam orasinya.
Mereka yang juga merupakan bagian dari mahasiswa kampus UMM, meminta kepada Rektor agar segera menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam kampus demi kenyamanan mahasiswa dalam menuntut ilmu.
“apabila masalah ini tidak bisa di selesaikan maka kami meminta Rektor untuk segera mengundurkan diri”, tandasnya.
Menurut korlap aksi Ikhwan, kehilangan motor mahasiswa di dalam halaman kampus UMM sudah mencapai angka 7 sampai 8 sepeda motor setiap bulan.
Namun, pihak kampus dengan maraknya curanmor itu, tidak ada upaya memasang CCTV maupun upaya lainnya dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus tersebut.
Aksi belasan mahasiswa yang tergabung dalam Kompas ini, tidak satupun anggota dewan yang berhasil ditemui, menurut keterangan Kabag Humas DPRD NTB M Nur Faturahman, bahwa tidak ada satupun anggota DPRD yang ada di ruangannya karna ada tugas di luar kota.
Laporan : Imam
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar