mataramnews.co, MATARAM — Ro’is Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengatakan lahirnya resolusi jihad merupakan bentuk bela negara adalah wajib.
Para Kiyai bersama santri telah membuktikan, resolusi jihad telah memerdekakan negara Republik Indonesia. Hal ini disampaikan juga oleh Panglima TNI belum lama ini.
“Menjaga negara begitu sangat penting”, kata KH Ma’ruf Amin, saat silaturrahmi bersama keluarga besar NU NTB, di kantor Pengurus Wilayah (PW) NU NTB, di Lombok, NTB, Rabu (20/1/2016) malam.
Menurutnya, konsolidasi di internal organisasi NU sangat penting, untuk membangun dan menggerakkan semangat ke-NU-an, seperti di setiap wilayah cabang NU harus melaksanakan istighosah bersama. Dicontohkan, seperti istighosah yang dilaksanakan di masjid Istiqlal Jakarta, ungkapnya, tanpa dimobilisasi massa NU bergerak sendiri, wujud semangat dan gairah ke-NU-an yang hidup dan bergerak sendiri.
“Begitu juga keluarga besar NU NTB, diharapan semangat ke-NU-an terus digerakkan. Prinsipnya untuk kita menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah”, imbuh KH Ma’ruf Amin, dalam silaturrahmi bersama keluarga besar NU NTB, yang dihadiri TGH LM Turmudzi Badarudin (Tuan Guru Bagu), TGH Syafwan Hakim, TGH Ma’arif Makmun (Darek, Loteng), Ketua NU NTB TGH A Taqiudin Mansur, Ketua MUI NTB Prof H Saiful Muslim, Ketua KPUD NTB L Aksar Ansory, serta para jama’ah.
Pada kesempatan itu, KH Ma’ruf Amin sempat menyinggung gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS disebut “Ikatan Suami Istri Satu”, dengan bahasa klakar yang mengundang gelak tawa jama’ah.
Namun, tegasnya, dibanding dengan gerakan Islam di negara-negara lain, berbeda dengan Islam Nusantara yang ada di seluruh plosok Indonesia.
“Cara berfikir NU itu tidak radikal, tidak secara tekstuali saja artinya tidak statis”, pungkasnya. Bahkan dikabarkan, pemerintah rencananya akan membuat film Islam Nusantara.
Laporan : Azam
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar