MATARAM – Menang dan bisa duduk jadi wakil rakyat pada pileg (pemilihan legislatif) 2014, harus diperoleh dengan cara yang baik tanpa harus mencederai dengan cara menang menggunakan politik uang (money politik).
Jika diperoleh dengan cara politik transaksional, maka dipastikan akan berfikir bagaimana uang yang telah dikeluarkan bisa kembali. Untuk bisa duduk menjadi caleg yang baik harus mempunyai tiga hal yaitu, modal, jaringan yang luas dan nama baik.
Inilah garis besar yang bisa ditarik dalam diskusi Kamisan yang digelar oleh M+16 dengan tema “rekam jejak caleg-caleg muda potensial”, pada Kamis (13/2) malam di Mataram.
Pada diskusi rutin yang diplopori oleh M+16 (Bambang Mei) itu, dihadiri Ahmad Syukro (Caleg PDIP), Elok Megawati (caleg Gerindra), Lalu Fathorrozi (Caleg PKS), Farid Tulomondu (Caleg Demokrat), Ikhsan Karyawan Amin (caleg Golkar) dan Khawalid (Ketua Bawaslu NTB).
Caleg-caleg muda ini, rata-rata terjun ke dunia politik baru pertama kali, namun mereka sudah lama mengenal dunia politik. Mereka juga memiliki komitmen untuk memperoleh suara (kemenangan) dengan cara yang baik yaitu dengan tidak menggunakan politik uang.
“jangan berpolitik transaksional dan tidak menghargakan masa depan rakyat diatas lembaran rupiah, karena ini tidak mendidik”, kata Elok putri mantan Gubernur NTB, HL Serinata.
Elok yang tidak mempunyai rekam jejak di kancah politik NTB mempunya harapan, ketika terpilih menjadi anggota dewan bisa membuka pintu kesejahteraan dan transparansi. Bahkan pengusaha ini juga memiliki tiga butir yang utama dalam memperjuangkan pegabdiannya yaitu, memberikan gaji 20 persen kepada msyarakat dan menyalurkan dana aspirasi serta siap diberhentikan jika terlibat praktek korupsi.
Hal berbeda dilontarkan caleg Demokrat, Farid Tolomundu. Ia sama sekali tidak pernah membayangkan jadi caleg, karena itu ia bertekad untuk meraih kemenangan dengan jalan yang baik. Kita harus perbaiki demokrasi dengan menjadi caleg yang baik, Farid menegaskan.
Untuk menjadi caleg yang baik, Farid mengatakan, hanya butuh tiga hal yaitu, modal, jaringan dan nama baik.
Dari sudut lain, ketua Bawaslu NTB, Khawalid menilai bahwa dengan hadirnya caleg-caleg muda harus menjadi contoh bagaimana berpolitik baik dan menjadi contoh kontestan yang baik tidak melanggar aturan. Khawalid mengajak, mari ciptakan pemilu 2014 ini lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya.
(Joko)
Tidak ada komentar