Mataram, MATARAMnews – 45 orang peserta Diklat Kepemimpinan tingkat III angkatan IV tahun 2012 Pusdiklat Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Regional Bandung, Selasa (06/11/2012) mengunjungi Kota Mataram. Rombongan yang datang berseragam jas hitam ini diterima di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram oleh Sekretaris Daerah Kota Mataram, HL. Makmur Said mewakili Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh. Turut hadir para Kepala SKPD yang bidangnya menurut rencana akan menjadi obyek observasi lapangan peserta Diklatpim Depdagri ini.
Dalam sambutan pengenalannya, ketua rombongan, Dr. Entin Herliati, MSi menjelaskan bahwa pihaknya berencana melakukan observasi lapangan dengan membagi peserta diklat ini mejadi lima kelompok yang masing-masing fokus pada bidang tertentu. Kebersihan, Kependudukan, Pendidikan, Kesehatan, dan Pekerjaan Umum. “Kami berharap peserta dapat menggali dari sini, menganalisa, yang hasilnya akan kami seminarkan pada Jumat nanti”, tutur Entin.
Peserta Diklatpim, lanjut Entin, berasal dari beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi yang menjadi wilayah kerja Pusdiklat Regional Bandung. “Dari rombongan ini, dua orang dari Karimun. Lima dari Subang, tujuh dari Bekasi, sepuluh dari Bogor, tiga dari Depok, tiga orang dari Kota Batam, dan yang paling banyak 14 orang dari Tangerang, ditambah satu orang dari pusat”, pungkas wanita bergelar Doktor ini.
Sementara dalam sambutan penerimaannya mewakili Walikota, selain mempersilahkan rombongan peserta diklat untuk menggali informasi dengan bantuan SKPD, Makmur juga sempat memberikan gambaran singkat mengenai kondisi Kota Mataram yang kecil namun padat penduduknya. Menurut Makmur, dengan kondisi demikian ditambah dengan faktor alam yang tidak mendukung untuk mengandalkan sektor pariwisata seperti halnya daerah lain di Pulau Lombok, masyarakat Kota Mataram mengandalkan sektor jasa, transportasi, dan perdagangan sebagai mata pencaharian.
“Namun hal-hal tersebut kami anggap sebagai berkah. Apalagi terbukti banyak prediksi salah, khususnya dengan dipindahnya bandara ke Lombok Tengah. Perolehan anggaran yang diperkirakan hilang justru bertambah dari sektor lain”, ungkap Makmur sambil tersenyum.
Kota Mataram, menurut Makmur, meskipun tidak memiliki obyek pariwisata, namun merupakan pusat kegiatan pariwisata. “Perbankan-nya ada di Kota Mataram, untuk transportasi seperti travel-pun pusatnya ada di Kota Mataram. Demikian pula dengan pengolahan dan pengemasan mutiara dan rumput laut, justru berada di Kota Mataram”.
Tidak ada komentar