x

Dinda, Bocah Lima Tahun Penderita TB Kelenjar dan Rematik Anak, Akhirnya Meninggal

waktu baca 2 menit
Selasa, 17 Des 2013 15:03 0 6 Redaksi

LOTENG – Dinda Anggun Pratiwi, seorang bocah usia lima tahun yang sudah lama menderita penyakit TB kelenjar dan rematik anak, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (14/12) malam kemarin.

Dinda meninggal setelah sempat dibawa ke Puskesmas Menemeng untuk pemeriksaan oleh dokter, namun belum sempat diperiksa Dinda menghembuskan nafas terahirnya.

Orang tua dan keluarganya langsung membawa pulang jenazah Dinda. Padahal pada pagi harinya, Dinda sempat diperiksa dokter Puskesmas dan akan di rujuk ke RSUD Praya, namun orang tua Dinda belum sanggup, karena pertimbangan kebutuhan perawatan.

Sedangkan pihak Puskesmas dan dokter serta Kades Bagu saat mau di rujuk ke RSUD Praya siap dan sanggup untuk membantu, akan tetapi keinginan orang tuanya berbeda sehingga pihak Puskesmas dan Kades tidak bisa memaksa. Kemudian

Dinda pun dibawa pulang oleh orang tuanya, namun takdir berkata lain, sore harinya sekitar Magrib, kondisi Dinda semakin memburuk, sehingga Dinda dibawa kembali ke Puskesmas oleh orang tuanya. Namun sesampainya di puskesmas, kondisi Dinda sudah tidak bisa tertolong, yang kahirnya meninggal.

Pemakaman jenazah Dinda dilakukan pada Minggu (15/12) siang di pemakaman umum desa Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah.

Kepala Puskesmas Menemeng, HL Muh Amin, pada Senin (16/12) kemarin mengatakan bahwa melihat kondisi Dinda sebelumnya, pihaknya telah berupaya memberikan bantuan maksimal. “Untuk tidak terulang lagi kasus seperti Dinda, kami dari puskesmas tetap akan melaksanakan posyandu dan penyuluhan kesehatan terutama bagi bayi dan anak-anak oleh petugas yang sudah ada disetiap desa dan dusun”, terangnya.

Bahkan, HL Muh Amin menghimbau kepada masyarakat untuk sering melakukan cek kesehatan. “Jangan mengalami sakit parah saja, baru cek kesehatan atau berobat ke puskesmas”, imbuhnya.

Himbauan yang sama juga dilontarkan kades Bagu, Agus Samsilaturrahman. “Kami berharap kepada warga untuk selalu berkoordinasi dan berkonsultasi jika ada masalah”, harap Kades Bagu. Dicontohkan seperti yang dialami Dinda, “semestinya ada laporan ke kami, sehingga pihak desa akan cepat membantu, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membatu dan melayani masyarakat”, terangnya.  (Azami)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x