x

Dishubkominfo NTB Prediksi Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran 2012 Mencapai 10 Hingga 25 Persen

waktu baca 4 menit
Rabu, 25 Jul 2012 16:57 0 22 Redaksi

Mataram, MATARAMnews – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB memprediksi lonjakan penumpang baik yang menggunakan angkutan darat, laut dan udara yang masuk maupun keluar NTB pada lebaran tahun 2012 ini mencapai 10 hingga 25 persen. “Berdasarkan estimasi atau perkiraan tidak terjadi lonjakan penumpang yang tinggi. Namun, kita perkirakan kenaikan sebesar 10 % hingga 20 % untuk angkutan darat dan laut, sedangkan angkutan udara diestimasikan mengalami kenaikan 25 %,”kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika  (NTB), Ir. Ridwansyah, Rabu (25/7/2012).

Dijelaskan Ridwan, Dishubkominfo NTB mempersiapkan angkutan umum untuk menyambut arus mudik dan arus balik penumpang pada lebaran kali ini, baik angkutan darat, laut maupun udara terhitung H-7 hingga H+7. Untuk transportasi darat melalui terminal Induk Mandalika, pihaknya telah menyiapkan armada sebanyak  111 unit untuk Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan kapasitas  4.440 seat dan puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada H-3 dengan jumlah 1.006 orang.

Sementara, untuk Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) jumlah armada yang telah disiapkan sebanyak 99 unit dengan kapasitas penumpang 2.376 seat dan puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada H-4 sebanyak 1.536 orang. “Pada rute tertentu perlu dilakukan antisipasi, akan tetapi diprediksikan kapasitas armada yang ada, untuk moda Darat, Laut maupun Udara cukup untuk mengantisipasi permintaan Angkutan Lebaran 1433 H ini,”ujar Ridwansyah.

Sedangkan, untuk angkutan penyebrangan melalui empat pintu masuk, yakni pelabuhan Lembar  – Padang Bai, jumlah armada sebanyak 19 kapal, 48 trip/hari dengan kapasitas penumpang sebanyak 4.965 orang/hari. Untuk kendaraan roda dua  (R2) sebanyak 600 unit/hari, roda empat (R4) sebanyak 584 unit/hari. Puncak kepadatan penumpang diperkirakan  terjadi pada H+4 dengan jumlah 4.851 orang.  

Selanjutnya, pelabuhan Kayangan – Pototano jumlah armada sebanyak 15 kapal, 64 trip/hari dengan kapasitas penumpang sebanyak 12.699 orang/hari, kendaraan  R2 sebanyak 1.050 unit/hari, kendaraan R4 sebanyak 810 unit/hari. Kepadatan penumpang juga diperkirakan akan terjadi pada H+4 dengan jumlah sebanyak 6.315 orang. Kemudian, pelabuhan Sape – Labuan Bajo jumlah armada sedikitnya 3 kapal, 2 trip/hari dengan kapasitas 600 orang/hari, R2 sebanyak 100 unit/hari, R4 sebanyak 50 unit/hari dan puncak kepadatan penumpang R4 di H-5 sebanyak 526 orang / H+4 sebanyak 402 orang. Sedangkan, Sape – Waikelo jumlah armada 1 kapal, 4 trip/minggu dengan kapasitas sebanyak 1.200 orang/minggu, R2 : 100 unit/minggu, R4 : 80 unit/minggu. Jumlah penumpang, khusus kenderaan R2 terjadi pada H-3 sebanyak 599 orang / H+2 sebanyak 1.025 orang.

Untuk kesiapan armada angkutan laut akan dilayani dengan 2 kapal PT. PELNI, yakni  KM. TILONGKABILA Type 1.000, kapasitas penumpang ditambah dengan dispensasi penumpang DJPL JKT sebanyak 1.518 penumpang. Trayek melalui Lembar – Benoa – PP, selanjutnya Lembar – Labuan Bajo – Makasar – Bau-bau – Raha –Kendari – Kolonedale – Luwuk –Gorontalo – Bitung – PP dengan fekuensi 4 call per 1 bulan atau 14 hari dalam 1 bulan.
Sedangkan, KM. AWU Type 1.000 dengan kapasitas penumpang ditambah dengan dispensasi penumpang dari DJPL JKT sebanyak 1.518 penumpang. Trayek melalui Lembar – Bima – Waingapu – Ende – Sabu – Kupang – Kalabahi – Larantuka dengan frekuensi 2 call per bulan atau 14 hari sekali dalam 1 bulan.

Sementara, untuk kesiapan transportasi udara melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan rute Bima, Sumbawa Besar,  Benete, Denpasar, Surbaya, Jakarta, Singapore. Airline meliputi Garuda, Merpati, Lion, Batavia, Travira, Transnusa Air, Silk Air dan Wings Air. Bandara Sultan M. Kaharuddin – Sumbawa Besar dengan rute Mataram. Airline, yakni Travira dan Trans Nusa Air. Sedangkan, Bandara Sultan M. Salahudin – Bima dengan rute Mataram, Denpasar, Makasar. Airline yakni Merpati, Wings Air, Transnusa Air,  SMACC.                        

Lebih lanjut, ia menjelaskan sama seperti tahun lalu, lebaran kali ini tidak ada toeslag atau kenaikan tarif. Penetapan tarif masih berlaku tarif batas atas dan tarif batas bawah AKDP dan AKAP kelas ekonomi. Tarif AKDP Kelas Ekonomi batas atas Rp147,64/km/penumpang batas bawah Rp113,57/km/penumpang. Sedangkan tarif AKAP Kelas Ekonomi batas atas Rp139/km/penumpang dan batas bawah Rp86/km/penumpang. Hal yang sama juga berlaku untuk tarif kapal laut, penyebrangan dan udara.

“Contoh untuk harga tiket pesawat tidak boleh melebihi batas atas dan batas bawah, yakni Rp820 ribu sampai Rp833 ribu untuk pesawat Jet dan Rp1.070 juta untuk pesawat jenis ATR. Kenapa jenis ATR lebih mahal karena jarak tempuh (waktu) yang lebih lama dan makan bahan bakar, sementara pesawat jenis Jet lebih singkat dan tidak makan bahan bakar,”jelasnya.

Namun, ia menegaskan khusus tiket pesawat kendati berlaku mekanisme pasar dalam harga tiket seiring tingginya permintaan, pihaknya berharap harga tiket pesawat tidak melebihi harga yang telah diatur oleh pemerintah.

“Kalau ada melebihi itu silahkan lapor ke Dishubkominfo atau Dirjen Perhubungan Udara. Dan bila ada sanksinya cukup berat bisa pencabutan izin operasi, namun hingga kini laporan itu belum ada,”pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x