MATARAM, MataramNews – Belum jelasnya pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang membuat Pemerintah Kota Mataram kembali angkat bicara. Pasalnya, sejak operasional Bandara Selaparang di pindah ke Bandara Internasional Lombok (BIL) Kabupaten Lombok Tengah lahan bandara itu menjadi terbengkalai dan cukup memprihatinkan.
“Kita dorong dan kita minta tanggung jawab PT. Angkasa Pura mau di apakan tanah ini. Kalau tidak sanggup serahkan ke Pemkot Mataram yang mengelolanya,”tegas Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh seusai menandatangani Naskah Kesepakatan Bersama (MoU) Pemerintah Kota Mataram bersama PT. Gunung Lawoe Mercu Buana (GLMB) untuk pengembangan pembangunan eks Pelabuhan Ampenan menjadi pelabuhan laut, hotel dan resort, Jumat (27/1).
Pemkot Mataram, menurut rencana pada 4 Pebruari mendatang akan menggelar seminar sehari pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang, rencananya seminar itu akan dihadiri Ketua Komisi V DPR RI dan anggota DPD RI. “Kita mencari jalan dan solusi supaya lahan ini bisa dimanfaatkan,”jelasnya.
Rencana Pemkot Mataram itu mungkin cukup beralasan, pasalnya saat ini saja, kondisi Bandara Selaparang setelah ditinggal Angkasa Pura dari Mataram ke BIL, Lombok Tengah kini cukup memprihatinkan, disamping penuh sampah, kondisi yang tidak terawat juga terkesan pada landasan pacu maupun di sekitar landasan pacu.
Bahkan tampak pada beberapa areal dimana rumputnya telah diambil dengan tanahnya. Sehingga tampak seperti sawah yang baru dicangkul.
Kini eks Bandara Selaparang itu selalu ramai dikunjungi masyarakat, bahkan landasan pacu bandara tersebut kerap dijadikan arena bermain bola. Tidak itu saja, juga dijadikan areal belajar naik motor. Di satu sisi keramaian ini membawa berkah bagi beberapa warga masyarakat untuk memanfaatkannya dengan berjualan kepada para pengunjung.
Tidak ada komentar