Mataram, MATARAMnews – NTB diindikasikan masih banyak gerakan radikalisme dan aktivitas dari gerakan terorisme. Hal ini tidak bisa ditepis, karena adanya beberapa pelaku dan tokoh terorisme yang berhasil diamankan di wilayah NTB dan telah dijatuhkan vonis oleh pengadilan. Jadi, pembentukan forum penanggulangan teroris di wilayah NTB masuk dalam prioritas pemerintah karena setelah Aceh, NTB rawan aksi terorisme. Untuk itu, penanggulan dan pencegahan terhadap terorisme itu diperlukan adanya sinergisitas dari semua pihak.
Kepala Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen Agus SB, mengatakan bahwa NTB masih rawan terorisme. “Ada tokoh teroris dari sini seperti Abrorry,” katanya ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan dibentuknya Forum Penanggulangan Terorisme di NTB, Rabu (4/4/2012) siang.
Forum Penanggulangan Terorisme di NTB ini merupakan daerah pertama dari 15 daerah yang akan direncanakan pembentukan forumnya.
Tujuan dari dibentuknya forum penanggulangan terorisme ini adalah untuk mensinergikan semua pihak yang selama ini setiap fungsi atau instansi masih melakukan penindakan masing-masing.
Pada forum ini, melibatkan berbagai unsur, mulai dari pihak pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, mahasiswa dan bahkan akademisi.
Masih menurut Jendral bintang dua ini, bahwa tugas pencegahan itu harus ada dimana-mana, bahkan pembinaan dan program sosialisasi termasuk dipesantren dan sekolah-sekolah juga dipandang perlu sebagai langkah untuk pencegahan.
“Semua yang membahayakan ketertiban daerah kita akan dekati,” terangnya.
Strategi dari pemerintah dalam menangani terorisme saat ini mengedepankan penanggulangan dengan melakukan pencegahan dari pada penindakan. Dimana selama ini upaya penindakan terorisme yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang mengedepan hukum dan HAM sudah mampu dituntaskan oleh polisi, tapi upaya penindakan tidak mampu menyelesaikan hingga akarnya karena masih ada ditemukannya gerakan radikal terorisme.
Sementara itu, Kepala Kesbangpoldagri NTB, Ridwan Hidayat menyambut gembira adanya program baru dari pemrintah pusat dengan membentuk forum koordinasi pencegahan teroris.
Menurutnya, di NTB radikalisme dan terorisme bukan lagi dijadikan sebagai tempat komsolidasi tapi sudah menjadi tempat rekrut dan peledakan.
“untuk penanganan teroris, bukan hanya pada pemerintah saja, tapi semua pihak,” paparnya.
Ketua MUI NTB, Syaeful Muslim, mengatakan bahwa ada pemahaman yang salah dari para pelaku terorisme terkait dengan pemahaman arti jihad.
Tidak ada komentar