JAKARTA, MATARAMNEWS.com — Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Helmy Faisal Zaini mengaku akan mencarikan solusi kelanjutan studi mahasiswa Indonesia di Yaman, yang saat ini tengah dievakuasi ke tanah air. Sebanyak 700 mahasiswa yang kini sudah diterbangkan kembali ke tanah air kini nasib kelanjutan studinya terkatung-katung.
“Kami masih memikirkan nasib pasca evakuasi mahasiswa itu bagaimana? Harus ada solusi atas nasib mereka, karena ini sifatnya force majeur, ” ujar Helmy didampingi Sekretaris F-PKB Jazilul Fawaid dan anggota komisi I Ida Fauziah dan Saiful Bahri Ansori saat menerima pengaduan perwakilan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Yaman di ruang Fraksi PKB di gedung DPR Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Helmy berjanji akan mengajak komisi I DPR untuk secepatnya menanggulangi nasib anak bangsa agar bisa kembali melanjutkan masa studinya hingga selesai.
“Kami akan bicara dengan komisi I dan Banggar DPR. Solusinya pertama tentu harus ada pemulangan bagi yang masih terisolasi di Yaman sebagai tindaklanjut aspirasi mereka yang mengadu ke Fraksi PKB,” ujarnya.
Sementara Ida Fauziah mengatakan, persoalan lain yang dihadapi PPI di Yaman, adalah pelajar yang pulang ke Indonesia saat ini tidak membawa dokumen akademik seperti transkrip nilai. Masih banyak pelajar yang belum pulang karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Yaman.
“Bahkan ada yang terlibat gerakan perlawanan. Karena itu, sebelum berangkat, para pelajar itu harus diperkuat ideologi kebangsaannya oleh Kemenag RI,” ujar Ida.
Senada, Saiful Bahri Ansori mengakui memang ada sebagian kecil pelajar yang tidak bersedia pulang ke Indonesia karena pengaruh gurunya yang kuat sampai mengikuti jihad. Pihaknya mengaku siap memfasilitasi para pelajar yang sudah dipulangkan agar bisa terus belajar setidaknya di lembaga pendidikan tinggi sederajat di lokasi yang aman untuk sementara waktu.
“Kami akan yakinkan PBNU, Pendidikan Tinggi, dan Kemenag RI agar mereka tetap bisa belajar sampai tamat sarjana,” ujarnya.
Sementara perwakilan PPI dari Universitas Darul Ulum Yaman, Muhammad Zadith Taqwa, menyatakan, saat ini jumlah yang terdaftar di PPI Yaman sebanyak 700 pelajar dari total 1800 mahasiswa yang terdaftar di PPI. Namun, dia tak mengelak ada mahasiswa yang tidak terdaftar di PPI. Mayoritas mahasiswa yang tidak terdaftar itu datang ke Yaman tanpa rekomendasi dari Kementerian Agama dengan menggunakan sarana travel tidak resmi.
“Yang tidak terdaftar itulah yang terindikasi aliran Sunni Jihadi, tapi ada pula yang beraliran lembut yaitu Sunni Ikhwani,” ujarnya.*
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar