MATARAM – Sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Mataram, Juma’at (24/5/2013) kemarin melakukan aksi unras di depan Mapolda NTB, guna meminta tanggung Kapolda NTB atas tindakan represif anggota polisi yang mengawal aksi pada 21 mei lalu di DPRD NTB sehingga menyebabkan lima orang massa aksi terluka dan atribut aksi rusak.
Dalam orasinya korlap aksi, Naim mengatakan bahwa Kapolda NTB dinilai gagal melakukan pembinaan terhadap jajarannya, kepolisian yang diharapkan bisa melindungi dan mengayomi masyarakat Indonesia, namun hal itu jauh dari harapan, beberapa oknum aparat kepolisian telah melanggar konstitusi kepolisian dengan melakukan tindakan represif terhadap massa aksi dan seharusnya menjaga berjalannya aksi,” teriaknya.
Sementara itu Waksekum Dedi menegaskan HMI MPO akan mengusut tuntas kasus pemukulan ini hingga ke meja hijau hal ini tidak bisa dibiarkan dan akan terus mengawal kasus ini. “Kami akan mengusutnya, karena kami memiliki bukti video peristiw pemukulan tersebut,” tegasnya.
Aksi berjalan damai tidak satu pun menemui massa aksi, massa pun menyatakan sikap, “Hentikan tindak represif terhadap aksi demokrasi, Aparat yang telah bertindak represif terhadap HMI MPO untuk segera di adili, Kapolda NTB harus bertanggung jawab atas terjadinya tindakan represif 21 mei oleh aparat terhadap aktifis HMI MPO, Kapolda NTB harus meminta maaf secara kelembagaan dan terbuka terhadap HMI MPO.
(Imam)
Tidak ada komentar