x

Ini Solusi Masalah Perempuan, Keluarga dan Generasi

waktu baca 3 menit
Minggu, 22 Mar 2015 13:53 0 59 Redaksi

MATARAM, MATARAMNEWS.com — Sejatinya berbagai problem keluarga terjadi secara sistemik, bukan sekedar individual keluarga sehingga dibutuhkan solusi yang  sistemik, agar perempuan, keluarga dan generasi bisa diselamatkan.  Ini diungkapkan dalam Talkshow yang digelar oleh Muslimah HTI DPD I NTB, pada Minggu (22/3/2015).

Menurut Muslimah HTI DPD I NTB, bahwa thalkshow yang bertemakan “Khilafah: Solusi Problematika Perempuan, Keluarga, dan Generasi” ini, digelar sebagai wujud kepedulian terhadap perempuan, keluarga, dan generasi.

Dalam acara ini selain dihadiri nara sumber seperti Ketua DPD I MHTI NTB, Lestari Ramdhani SE, anggota DPD I MHTI NTB, Lenny Aprilianty SKep Ns dan Halimatus Sakdiah AMd, juga dipadati peserta dari kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa, guru, dosen, ibu majelis ta’lim serta muballigah.

Ketua DPD I MHTI NTB Lestari Ramdhani mengatakan, keluarga adalah tempat pertama bagi setiap manusia memahami makna hidup. Keluarga juga yang menjadi tempat pembinaan generasi calon pemimpin umat.

Sayangnya, ancaman kerusakan keluarga begitu nyata di depan mata kita saat ini. Rusaknya keluarga sebenarnya bukan sekedar karena persoalan individu anggota keluarga, bukan pula semata-mata karena anggota keluarga tidak memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik. Demikian juga dengan banyaknya anak yang bermasalah, tentu bukan karena semata-mata orang tuanya yang tidak menjaga dan melindungi anak-anaknya di rumah.

“Berbagai problem ini sejatinya adalah problem sistemik, bukan sekedar individual keluarga, sehingga dibutuhkan solusi yang sistemik pula agar perempuan, keluarga dan generasi bisa diselamatkan”, katanya.

Terkait penyelesaian problematika perempuan itu, lanjut Lestari Ramdhani, ternyata solusi ini datang dari dunia internasional. Wujudnya diadakan konferensi-konferensi atau gerakan feminisme yang mengusung ide gender. Kebijakannya sampai menyentuh kalangan gresrut.

“Ide gender ini menyuarakan bahwa perempuan tidak boleh dibedakan dengan laki-laki, perempuan harus bekerja, tidak ada diskriminasi perempuan dalam hal apapun. Ide ini mendunia hingga diteruskan ke negeri-negeri kaum muslimin”, papar dia dihdapan peserta thalkshow.

Selain itu, Lenny Aprilianty juga memaparkan, berbicara tentang keluarga dan generasi, ternyata keluarga dan generasi penuh dengan problem. Masalah keluarga, menurut dia, penyebab terbesar perceraian keluarga adalah maslalah ekonomi. Dibuatlah penyelesaian untuk mengatasi masalah ekonomi. Istri didorong untuk bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Muncul permalahan baru, peran yang bisa bergonta-ganti, kepemimpinan keluarga di tangan perempuan.

“Permaslahan yang paling parah generasi, dua tahun terakhir ini (2013-2014) menjadi tahun darurat sex pada anak dan kekerasan pada anak. Hal yang diberikan untuk mengatasi problematika keluarga dan generasi hanya solusi parsial, solusi yang ada malah menambah masalah baru yang lebih rumit dan tidak menyentuh akar persolan. Hanya selesai di permukaan, dalamnya masih tergerogoti”, terang Lenny.    

Disebutkan para nara sumber Muslimah HTI NTB ini juga, penerapan Islam dalam Negara pernah dicontohkan oleh Rasulallah. Peradaban dunia sebelum Islam datang tidak memuliakan perempuan. Islam datang untuk memuliakan perempuan. Buktinya, surga di bawah telapak kaki ibu, berbakti kepada ibu tiga kali baru bapak,  seorang suami harus mengahargai istri, dan masih banyak lagi.

Mereka menegaskan, generasi yang berkualitas lahir dari keluarga yang berkualitas. Islam sudah menempatkan perempuan sebagai ‘ummu wa robatul bait’, madrasah pertama bagi anak.

“Gambaran ini bukan mimpi manis, tapi mimpi yang akan terwujud jika kita kembali kepada aturan Allah SWT. Siapa yang meragukan kesempurnaan islam diragukan keimanannya. Al-Qur’an adalah sumber hukum. Islam tidak bisa diterapkan oleh pribadi kita saja, tapi oleh sebuah institusi yang bernama khilafah. Khilafah adalah kewajiban dan kebutuhan kita”, sambung kedua nara sumber.
 

Editor ; Guswan Putra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x