Kades Kute Kritik Pemkab Loteng Soal Core Event Bau Nyale

LOTENG – Kritikan pedas dilontarkan Kepala Desa (Kades) Kuta, Lalu Badarudin terhadap sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng), terutama kepada panitia Core Event Bau Nyale 2014 yang akan dipusatkan di wilayahnya yaitu pantai Seger, desa Kuta, kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Pasalnya, sebagai tuan rumah Kades Kute mengaku merasa tidak dilibatkan bahkan tidak ada koordinasi terhadap berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di wilayahnya oleh panitia dari Pemkab Lombok Tengah.

Karena Ia menganggap panitia dari Pemkab Lombok Tengah tidak ada koordinasi dengan pihaknya, sehingga ketika ditanya media ini soal kesiapan pemerintah desa (Pemdes) Kute terhadap berbagai event di wilayahnya tidak bisa berkomentar banyak.

“Dalam persiapan event Bau Nyale ini, kami tidak diajak koordinasi oleh panitia dari Pemda Lombok Tengah”, katanya, Senin (3/2), sekaligus melontarkan sikap kecewa dan tersinggung terhadap pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oleh Kepala Bagian Humas Setda Lombok Tengah.

Bunyi SMS yang ditunjukkan kepada media ini oleh Kades Kute yaitu “Tahukah Anda? Perayaan bau Nyale Tahun 2014 oleh Pemda Lombok Tengah telah diresmikan menjadi Festival Putri Mandalika dan akan berlangsung dari tanggal 15-20 Februari 2014 di Pantai Seger, Kute. (Humas Pemda Loteng)”.

Dengan bahasa SMS seperti itu, sehingga Ia merasa tersinggung, bahkan setelah ia mengetahui terkait pemberitaan di media soal keputusan Bupati Lombok Tengah, bagi setiap SKPD yang tidak serius bekerja harus mengundurkan diri atau diberhentikan. “Begitu juga dengan panitia Bau Nyale yang kebanyakan dari orang SKPD ini yang tidak serius bekerja, saya minta kepada Bupati agar diberhentikan saja”, tegas Kades Kute.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Lombok Tengah, HL. Putrie membantah jika Pemdes Kute sebagai tuan rumah tidak dilibatkan. “Akan dilibatkan”, katanya. Menurut Kadis Budpar, beliau (Kades Kute) akan dilibatkan pada beberapa item kegiatan yang akan digelar di wilayahnya seperti presean, lomba perahu hias, lomba beselancar serta lomba masak (kuliner) yang akan melibatkan masyarakat setempat.

Namun, pernyataan Kadis Budpar itu kembali dibantah Kades Kute. “Setelah ada pemberitaan di media saja baru dia (Pemkab Loteng) menegaskan hal itu”, katanya sembari menegaskan dan mengancam tidak akan terlibat pada rangkaian kegiatan perayaan Bau Nyale ini jika Bupati tidak mengevaluasi panitia dari SKPD Pemkab Lombok Tengah.

Sementara itu, Kadis Budpar menjelaskan soal rangkaian kegiatan perayaan Bau Nyale tahun 2014 akan dikemas lebih gebyar dan meriah dari tahun-tahun sebelumnya seperti, ada kegiatan Pra Bau Nyale yaitu kegiatan inti dan kegiatan Pasca Bau Nyale.

Ia menjelaskan, untuk kegiatan Pra Bau Nyale akan digelar beragam kegiatan seperti, festival Putri Mandalika, Mandalika dancing, pacuan kuda, fun bike dan parade budaya yang akan digelar mulai tanggal 10 Februari 2014. Sedangkan untuk kegiatan Pasca Bau Nyale akan digelar lomba perahu hias, beselancar, lomba masak (kuliner) serta presean. “Hiburan rakyat akan dimeriahkan artis dari Jakarta seperti Band Kotak dan Putri Indonesia 2005 Nadine Chandarawinata”, tambahnya.

Sedangkan pada puncak perayaan Bau Nyale, Rabu (19/2) malam, dijelaskan HL. Putrie, diawali dengan pembacaan hasil keputusan Sangkep Warige, yang dilanjutkan dengan pentas seni tradisional, drama kolosal, kolaborasi marawis serta ritual-ritual Bau Nyale.

Semua item kegiatan pada rangkaian kegiatan Bau Nyale ini, dijelaskan HL. Putrie, sudah ada penanggung jawabnya masing-masing. “Tanggungjawab kegiatan ini patungan antara Pemkab Lombok Tengah dengan Pemprov NTB, seperti penanggung jawab pacuan kuda dari Pordasi, peresean dari Dinas Budpar Lombok Tengah”, katanya.

“Masyarakat dan Pemdes setempat akan dilibatkan untuk kegiatan di wilayahnya seperti, peresean, lomba perahu hias, lomba beselancar dan lomba masak. Kita hanya memfasilitasi, semua ini untuk masyarakat “, katanya.

(ASP/Azami)