x

Kekerasan Terhadap Wartawan Kembali terjadi

waktu baca 2 menit
Kamis, 22 Des 2011 02:19 0 13 Redaksi

MATARAM, MataramNews – Puluhan wartawan yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Mataram gelar aksi solidaritas terhadap Dance wartawan di Roten Dao, NTT yang mengalami tindakan kekerasan.  Aksi solidaritas ini digelar dengan mendatangi Mapolda NTB yang terletak di Jalan Langko Mataram, Jumat (16/12) pagi.

{xtypo_info} Foto: Koalisi Wartawan Mataram gelar aksi solidaritas kekerasan waratawan di NTT {/xtypo_info}

 

Pada kesempatan tersebut dilakukan aksi mengheningkan cipta sebagai tanda berduka, dirangkai dengan pembacaan puisi dan tabur bunga diatas peralatan jurnalis. Para jurnalis yang tergabung dari berbagai elemen wartawan yang ada di Mataram khususnya tersebut menolak aksi kekerasan terhadap wartawan baik dimanapun.

Aksi yang dikoordinir oleh, Abdul Latif Afriaman yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Indefenden (AJI) Mataram, mengecam aksi-aksi kekerasan oleh massa atau siapaun yang menyebabkan kematian wartawan dan juga mendesak aparat kepolisian untuk sungguh-sungguh mengusut tuntas kasus kekeraan terhadap jurnalis serta mengajak semua pihak untuk menghormti dan terus memperjuangkan bersama semangat kemerdekaan pers, karena kemerdekaan pers adalah bagian kemerdkaan publik.

Tidak itu saja, diharapkan pula pada segenap jurnalis untuk selalu meningkatkan profesionalisme dan menjunjung tinggi standar etika dalam melakukan kerja jurnasiltiknya dan mengajak segenap insan pers untuk memperkuat solidaritas, tetap bersemangat dan tidak terpengaruh dalam menjalankan kerja jurnalistiknya, kekerasan terhadap jurnalis sudah bukan saatnya lagi dan kekerasan tersebut harus dilawan.

Dalam aksi ini dipanpang juga beberapa pamplet bertuliskan kata-kata untuk dihentikannya kekerasan terhadap wartawan “Stop kekerasan terhadap pers, solidaritas kita untuk Dance, reporters without borders for broders. Sementara itu, dalam orasi yang disampaikan oleH Abdul Latif Afriaman, mengatakan bahwa aksi yang digelar ini sebagai bentuk solidaritas para wartawan terhadap  saudara kita dan kawan Dance dan kwan-kawan jurnalis lain di negri ini, “cukup Dance dan kekerasan ini yang terakhir,” Ucapnya dengan tegas.

Disampaikan pula dengan adanya kekerasan tersebut maka wartawan tidak beleh mundur.”Kalau takut menyuarakan kebenaran silahkan mundur dari wartawan,” Ucap salah satu wartawan Jonar Siahaan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x