KLU, MATARAMnews – Sejumlah pemuda dan masyarakat yang menamakan diri koalisi rakyat KLU kembali datangi Pemerintah Derah (Pemda), Sabtu (17/3/2012) kemarin. Mereka orasi di sepanjang jalan pusat ibukota Tanjung dengan membawa pamplet, diantaranya bertuliskan “Usut Pembangunan RSUD, Mutasi Harus Dilaksanakan Secara Proporsional, Segera Tuntaskan Seketa Gili Terawangan”.
Didepan Kantor Dinas Kesehatan (Dikes) KLU, mereka juga berorasi secara bergiliran dan menuntut mundur Kadis Kesehatan, dr Benny Nugroho S, yang mereka anggap menyalah gunakan kewenangan serta mempertanyakan sejumlah anggaran pembangunan RSUD KLU yang mencapai Rp 3,384 Milyar yang hanya berdiri kerangka dan mangkrak.
Usai berorasi sekitar satu jam di depan Dikes, mereka menuju ke kantor Bupati seraya mengecam Pemda yang sudah satu tahun lebih usai dilantik namun belum menunjukkan keberpihakan kepada kaum miskin.
Didepan pintu gerbang, mereka terhadang petugas Satpol PP dan menutup semua pintu masuk sehingga para aksi harus kecewa dan berorasi di seputaran pintu gerbang. Selain tuntutan kepada Kepala Dikes, juga mereka mengecam Sekda, Drs Suardi dan DPRD yang mereka anggap tidak berpihak kepada rakyat KLU.
Mereka juga menuntut untuk di bentuk Pansus atau Tim Pengawas proyek infrastruktur dan menindak tegas Asisten I, Simparudin, SH atas persoalan kasus TPA di Jugil. Sementara untuk kasus CPNS 2010 juga kepada pelaku yang mereka anggap bermain uang harus di tindak tegas.
Mereka mengancam untuk tetap melakukan aksi dan bahkan berencana mendatangkan masa yang lebih banyak untuk menggugat Pemda Lombok Utara dalam waktu yang tidak lama lagi. Beruntungnya, aksi tersebut tidak anarkis dan meski mereka tidak di ijinkan masuk ke dalam halaman Kantor Bupati. Sementra itu terlihat puluhan anggota kepolisian yang berjaga dan mendampingi aksi tersebut hingga mereka membubarkan diri.
Tidak ada komentar