Korban Pembunuhan di Pringgarata ini, Tewas dengan Sadis

LOTENG, mataramnews.co — Nasib naas meimpa salah seorang warga di dusun Pejangka Sepakek Pringgarata, Lombok Tengah. Amaq Nurimin, 98 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya setelah terkena tebasan senjata tajam (sajam).

Berdasarkan informasi yang diperoleh mataramnews.co, pembunuhan terhadap Amaq Nurimin, 98 tahun, dilakukan oleh Amaq S, 70 tahun, warga dusun Selakalas Sepakek Pringgarata, Lombok Tengah, pada Minggu (28/6/2015), sekitar pukul 12.20 Wita di dusun Pejangka Sepakek Pringgarata, Lombok Tengah.

Pembunuhan sadis yang dilakukan Amaq S, menurut saksi mata di tempat kejadian berinisial Ar, 24 ahun, dan Amaq Ra, 70 tahun, menyebutkan kejadian itu berawal ketika Amaq Nurimin (korban) keluar dari kamar mandi, saat menengok bangunan yang belum selesai di tempat kejadian, tiba-tiba dihampiri Amaq S (pelaku) sambil membawa parang (sajam).

Kedua saksi mata ini juga mengatakan, sebelum pelaku, Amaq S, menghabiskan nyawa korban, sempat didengar adu mulut antara pelaku dan korban. “Kamu tidak akan mendapatkan surga”, kata saksi mata meniru perkataan pelaku. Dan korban pun, kata dia, menyaut “tidak apa apa kalaupun saya tidak mendapatkan surga”, kata saksi mata ini juga menirukan perkataan korban ketika mennjawab pelaku, ketika itu.

Lanjut saksi mata ini, seketika itu juga pelaku menghabiskan nyawa korban dengan sadis. Korban mengalami luka robek di bagian punggung belakang dan bagian muka, mengakibatkan nyawa korban tak tertolong.

Kejadian ini dibenarkan pihak kepolisian. Kapolsek Pringgarata, IPTU I Ketut Surya Dharma mengaku telah mengamankan pelaku pembunuhan itu ke Polres Lombok Tengah.

“Pemeriksaan awal, baru ada dua saksi yang sudah kami periksa. Kejadian ini murni kriminal”, kata IPTU I Ketut Surya Dharma, kepada mataramnews.co, di kantornya, Minggu (28/6/2015).

Sementara itu, dari pantauan, situasi di lokasi aman dan terkendali. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginnkan, Polsek Pringgarata menerjunkan anggotanya untuk patroli.

Laporan : Azam
Editor : Guswan Putra