x

Lebaran Topat Jadi Ajang Wisata Religi

waktu baca 2 menit
Minggu, 26 Agu 2012 08:07 0 12 Redaksi

Mataram, MATARAMnews – Pelaksanaan Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram pada tahun ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni, di Makam Loang Baloq Kecamatan Sekarbela dan Makam Bintaro Kecamatan Ampenan, Minggu (26/08/2012).

Pelaksanaan tradisi budaya Lebaran Topat ini dimeriahkan dengan Parade Dulang Saji, Ngurisan, Tari Saman, dan Rudat.

Di Makam Loang Baloq, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh menyebutkan, momentum lebaran topat merupakan tradisi turun temurun yang telah diwariskan oleh para penyebar agama Islam di tanah Lombok.

Refleksi Lebaran Topat merupakan selebrasi atas telah dilaksanakannya Puasa enam hari di bulan Syawal yang telah disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW usai menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Esensi perayaan lebaran topat dengan mengunjungi Makam para penyebar agama Islam seperti di Loang Baloq dan Bintaro merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat Iman dan Islam yang dapat dinikmati hingga saat ini.

Lebaran Ketupat lanjutnya, merupakan kearifan lokal yang berdiri diatas nilai nilai agama. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Mataram akan menjadikan ajang ini sebagai Pariwisata Religi yang dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram.

Perayaan Lebaran Topat di Loang Baloq juga dimeriahkan dengan acara hiburan yang dipusatkan di pantai tanjung karang.

Sementara itu, Perayaan Lebaran topat Kota Mataram yang diselenggarakan di Makam Bintaro Ampenan dihadiri oleh Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana beserta beberapa kepala SKPD lingkup Pemerintahan Kota Mataram.

Menurut Subiakto Ketua Panitia Perayaan Lebaran Topat di Makam Bintaro Ampenan, perayaan Lebaran Topat tahun 2012 atau bertepatan dengan 1433 H ini dimeriahkan dengan panggung hiburan dan Lomba dulang tupat yang diikuti 13 peserta se kecamatan Ampenan.

Dalam sambutannya, Mohan menyampaikan bahwa : budaya Lebaran Topat sangat dekat dengan nilai-nilai agama dalam masyarakat kita sehingga hal ini perlu ditularkan dari generasi ke generasi agar maknanya tidak bergeser.

Pada kesempatan tersebut, Mohan juga melakukan prosesi ngurisan terhadap 11 bayi di lingkungan Bintaro sebelum melakukan pemotongan Ketupat yang kemudian dilanjutkan dengan pemukulan Bedug Raksasa yang berukuran +/-2m.


(KON / LN / Humas Pemkot Mataram)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x