x

Mega Proyek Dam Pandan Dure Terancam Diboikot Warga

waktu baca 2 menit
Sabtu, 16 Agu 2014 04:12 0 15 Redaksi

LOTIM – Warga lingkar mega proyek bendungan Pandan Dure Lombok Timur marah dan mengancam akan memboikot. Kemarahan warga terpancing karena pihak kontraktor dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, dianggap kurang peduli terhadap warga.

“Rencana boikot proyek oleh warga Pandan Dure itu karena pihak kontraktor yang mengerjakan mega proyek Dam Pandan Dure, bahkan pihak BWS tidak peduli terhadap dampak kesehatan dan lingkungan warga sekitar”, kata Kepala Desa (Kades) Pandan Dure, HM Nasrudin kepada sejumlah wartawan, Senin (11/8/2014) lalu, di Sakra, Lombok Timur.

Kendati pembangunan Dam Pandan Dure menguntungkan bagi masyarakat, karena keberadaan waduk raksasa ini nantinya disinyalir akan dapat mengairi lahan kering yang ada di Lombok Timur. Namun, disisi lain juga tidak diabaikan seperti dampak negatif yang ditimbulkan oleh mega proyek ini.

Selama pembangunanya, dampak negatif itu pun muncul seperti, banyak masyarakat lingkar proyek Dam itu terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), lantaran debu dari jalan yang dilewati  truk-truk pengangkut  bahan-bahan material pembangunan.

Selain penyakit ISPA, masyarakat juga dihadapkan dengan persoalan, sudah dua musim tanam, lahan sawah warga tidak bisa ditanami apapun, akibatnya warga merugi, “padahal tanahnya tidak di bebaskan, tetapi tidak juga bisa dipakai menanam padi dan lainnya”, kata Kades Pandan Dure.

Kades Pandan Dure juga mengeluhkan, pihak kontraktor yang mengerjakan proyek Dam Pandan Dure dan pihak BWS pun tidak pernah memberikan sumbangan kepada pembangunan Masjid warga yang sedang dibangun.

“Walaupun pernah nyumbang 10 zak semen, namun dibanding desa lain di sekitar pembangunan mega proyek ini, desa Pandan Dure yang terkena dampak langsung bahkan dampak terbesar dari semua desa”, ujar Kades.

Dengan nada kesal, Kades Pandan Dure membeberkan, pihaknya beberapa kali diminta oleh PPK proyek untuk menagajukan propsal agar permintaan masyarakat dapat dibantu oleh pihak BWS dan kontraktor, namun proposal demi proposal yang diajukan tak satu pun yang terealisasi.

“Kami sangat kecewa dengan sikap para petinggi yang membangun Dam Pandan Dure ini”, sesal Kades Pandan Dure.

Lanjut Kades,  lain halnya dengan desa tetangga yang sama-sama menjadi daerah genangan yaitu, desa Suangi Timur. Menurut Kades, pembangunan jalan yang diusulkan desa Suangi Timur dikerjakan oleh kontaraktor, bahkan Masjid juga dibangun oleh kontraktor. “Desa Dam Pandan Dure sendiri hanya menerima pahitnya saja”, keluh Kades dengan nada kecewa.

“Karena itu, sekali lagi kami tegaskan bahwa kami selaku masyarakat Pandan Dure akan memboikot pembangunan Dam ini, jika saja  tidak ada respon dari pihak BWS”, ancam HM Nasrudin.

[Hutagalung/Gus]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x