MATARAM – Politikus kawakan NTB, H Mesir Suryadi, menyebut partai politik (parpol) besar sekarang rata-rata tidak memiliki basis. Akibatnya posisi tawarnya mengambang jelang Pemilihan Presiden (Pilpres), Juni mendatang.
Fakta kongkritnya, tak satu pun parpol besar mampu memenuhi target yang diharapkan. Semua mau tidak mau harus membangun koalisi ataupun poros demi menutupi syarat mengusung pilpresnya.
Sementara, hiruk pikuk konstelasi tentang koalisi terus menjalar. Drama kisruh di panggung internal pun menanjak klimak.
“Saya melihat trend pileg (pemilihan legislatif) sekarang, rata-rata parpol besar ini tidak punya basis. Suara yang mereka peroleh di bawah prosentase target yang ditetapkan semua,” kata Mesir Suryadi dihubungi melalui sambungan seluler, petang tadi, di Mataram.
Mantan wakil rakyat NTB dari Fraksi Golkar di Senayan pada periode 2004-2009 lalu itu, memang sengaja tak merinci parpol besar dimaksud dengan alasan sudah menjadi rahasia umum.
Menurut dia, suara yang diraup parpol pada pemilu kali ini bukan berasal dari konstituen militan lagi. Indikasi ini dikarenakan merosotnya legitimasi pemilih terhadap kinerja para politikus di periode sebelumnya.
Sebab itu ia menyarankan agar semua parpol besar segera melakukan konsolidasi di tingkat internal. Dengan tentunya mengacu pada mekanisme partai.
“Menyikapi krisis elektabilitas parpol besar ini, mustinya mereka (setiap parpol besar, red) membangun konsolidasi di tingkat internal partainya,” cetusnya.
[Arwan]
Tidak ada komentar