x

Nama PKS Diseret, Akibat Rekayasa KPK

waktu baca 3 menit
Rabu, 17 Jul 2013 11:24 0 17 Redaksi

BIMA – Wakil Sekretasri Jenderal (Sekjen) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, SE dalam kunjungan resesnya di wilyaha Provinsi NTB, pada Selasa (16/7/2013) kemarin merupakan jatah Kota Bima yang dikunjungi anggota DPR RI tersebut. Dalam sambutanya menyampaikan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggiring kasus yang menimpa PKS dan kasus karangan bohong belakang, demikian tegas Fahri asal Sumbawa Besar pada acara ceramah kebangsaan dan buka puasa bersama kader PKS dan masyarakat Bima di Gedung Muhamadiyah Kota Bima yang dimulai pukul 15.30 – 17.00 wita.

Lanjut Fahri, terkait kasus yang menyorot kader PKS seperti rekannya Luthfi Hasan (Mantan Ketua DPP PKS) adalah bagian dari rekayasa yang dilakukan pihak KPK semata, seperti KPK menggiring Lutfi ke kasus import daging, sedangkan itu hanya dengan mengintip pembicaraan orang lain saja. ”Saya akan menggugat intipan KPK terkait yang menyudut kader itu” ujarnya.

Dugaan Fahri, bahwa KPK hanya mencari kelemahan orang lain, termasuk rekannya di PKS atas nama Lutfi Hasan dan tidak berani menyadap setiap gerak gerik dirinya sendiri (Seperti kucup pimpinan KPK, red). Percakapan pribadi orang di sadap dan di intip serta dipublikasikan, sementara sikap itu merupakan tindakan yang melanggar aturan hak asasi manusia. “Ada apa dengan KPK, sehingga mengintip hal pribadi orang lain,” tegasnya kepada ribuan simpatisan PKS dan masyarakat Bima.

KPK berulah menciptakan sesuatu citra buruk kepada partai sebesar PKS, untuk di publikasi oleh media massa sehingga di konsumsi dengan mudah oleh masyarakat awam yang tidak tahu persoalan sebenarnya. KPK membuat kasus bohong, dalam artian bahwa KPK tidak mampu mengidentifikasi persoalan yang sebenarnya sehingga hanya bisa menambah persoalan saja, dan bukan mencari solusi”cetusnya.

Sementara pada sejumlah wartawan Fahri saat di temui di salah satu rumah makan Lesehan di Kota Bima mengatakan, terkait kebenaran bantahan atas kasus yang menimpa kader dan partainya, kasus itu tidak benar sehingga nama PKS disebut-sebut, hanya saja kasus itu bagian dari rekayasa KPK untuk membuat citra PKS di masyarakat menjadi turun, dan berimplikasi dengan elektabilatas partai sebesar PKS menurun, katanya.

Fahri menambahkan, bahwa hal tersebut bisa di buktikan, yakni hasil persidangan dari lima hakim di antaranya ada dua hakim yang menyatakan bahwa kasus ini sebaiknya tidak di lanjutkan. Alhasil tersebut semakin kuat menunjukkan bahwa ini semua ulah KPK yang sengaja menyadap gerak-gerik rekan separtainya, untuk menjatuhkan pamor kader dan partai PKS.

Menaggapi sikap KPK, dengan menyadap Lutfi Hasan, dirinya akan menuntut KPK ke ranah hukum, karena pada prinsipnya restriktis partai PKS jauh lebih baik dari pada partai lain dan PKS tidak pernah memiliki kasus seperti itu. Sehingga diharapkan kepada kadernya, bahwa sebagai kader PKS harus mampu menjadi sumber semangat bangsa untuk bisa keluar dari permasalahan. Dengan demikian, jika partai PKS diberikan kesempatan, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan menjadi contoh masyarakat di dunia.

“Target PKS untuk Pemilu 2014, meraih tiga besar, yakni juga bisa meraih suara nomor satu atau dua, tetapi target idealnya tetap nomor satu,”yakin dengan nada semanggat.

(Khairul)


Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x