Fastfood Lombok yang Ngangenin
Satu lagi makanan khas Sasak yang citarasanya makin terkenal hingga mancanegara. Namanya Nasi balap Inaq Esun yang berada di Desa Puyung, Lombok Tengah. Rasanya yang pedas, justru membuat setiap pembeli ketagihan ingin lagi mencicipi. Berani coba?
Kalau anda pencinta kuliner sejati. Cobalah merasakan menu khas Sasak buatan Inaq Esun (73 tahun) asal Puyung Lombok Tengah. Warga sekitar menyebut makanan cepat saji itu Nasi Balap Puyung. Tapi tentu saja, Nasi balap buatan Inaq Esun, menjadi sangat berbeda dibandingkan nasi balap sejenis yang kini banyak bertebaran di berbagai tempat di Lombok.”Nenek saya (Inaq Esun, red) memulai jualan nasi balap ini sejak tahun 70-an,”kata Sigit, cucu pertama Inaq Esun yang mengaku membuka cabang Warung Nasi Balap Inaq Esun hanya di dua tempat yakni di bilangan Plaza Senggigi, Lombok Barat dan Jalan Sriwijaya Mataram.
Sigit menuturkan, sang nenek telah mewariskan usaha nasi balap tersebut kepada Ibunya Hj Syarifa sejak tahun 1993 dan bertahan hingga sekarang.”Rata-rata setiap harinya terjual antara 600 hingga 700 bungkus. Harganya bervariasi antara tujuh hingga sepuluh ribuan,”ungkapnya dan menyebutkan omzet harian rata-rata Rp 15 juta.”Penghasilan bersih sehari sekitar Rp 6 juta,”ujarnya.
Sigit mengaku tidak keberatan di tengah maraknya usaha Nasi Balap Puyung yang kini marak di berbagai tempat di Lombok bahkan hingga luar daerah. Tapi desakan sejumlah pelanggan yang merasa tertipu dengan kemiripan nama tersebut, membuat keluarga Sigit mengurus hak paten Nasi balap Inaq Esun ke Departemen Kehakiman pada tahun 2010 lalu. ”Biar banyak yang jualan Nasi Puyung, tapi kami sudah mengantongi hak paten,”tuturnya bangga dan mengaku merogoh kocek tidak kurang dari Rp34 juta untuk biaya sewa ruko dua tahun di Kawasan Wisata Senggigi.”Alhamdulillah, usaha kami lancar, bule-bule banyak yang suka. Apalagi tengah malam, kami kewalahan melayani pembeli,”cerita Sigit dan menyebut wisatawan asing dari berbagai negara telah mencicipi pedasnya nasi balap Inaq Esun. Konon, sejumlah pejabat pusat dan daerah di NTB juga kepincut dan tak sedikit yang memesan nasi balap ini.”Kalau soal pesanan, sangat banyak mas. Isteri Gubernur yang dulu dan Isteri Kapolri pernah juga memesan,”kenang Sigit.
Pedasnya Bikin Ketagihan
Mataramnews.com mencoba menelusuri rahasia dapur pembuatan nasi balap Inaq Esun di Kampung Lingkung Daye Desa Puyung Jonggat, Lombok Tengah yang bikin setiap pembelinya ketagihan. Tapi usaha itu tidak membuahkan hasil, sang empunya resep, Inaq Esun maupun anaknya Hj Syarifa tak bersedia berkomentar.”Resep dapurnya rahasia dong mas,”ungkap Sigit mewakili keluarganya.
Tapi Sigit dengan senang hati menceritakan keistimewaan masakan khas buatan neneknya.”Semua bahannya alami, tidak pakai pengawet dan diproses dengan bumbu tradisional khas Sasak,”jelas Sigit yang menggunakan juga jaringan dunia maya, internet untuk memperkenalkan merk usaha keluarganya.
Nasi balap Inaq Esun terdiri dari nasi, ayam yang disuwir, kacang kedelai goreng dan sambal yang sangat pedas. Pedasnya memang menendang hingga membuat keringat bercucuran. Gurihnya juga terasa ketika mengunyah campuran suwiran ayam dan kacang kedelai goreng. ”Rasa pedasnya cuma saat kita makan, setelah itu hilang. Itu yang saya heran, bagaimana cara bikinnya. Padahal kalau mencicipi makanan pedas lain, pasti lama hilangnya.Ya, jadi pengin coba lagi,” kata Ibu Maryati, penikmat nasi balap Inaq Esun yang biasa mangkal di Warung Cabang Jalan Sriwijaya Mataram.
Sigit, Pewaris Usaha Nasi Balap Inaq Esun
Senada dengan Ibu Maryati, sejumlah wisatawan domestik mengungkapkan pula kenangannya mencicipi nasi balap Inaq Esun melalui blog, facebook bahkan twitter. ”Menurutku yang bikin ketagihan adalah pedasnya. Juga bagaimana akhirnya tulang ayam ikut termakan oleh kita karena tidak bisa dipisahkan, kecuali ada yg tidak hancur dan bukan tulang lunak. Kalau ditanya, mau makan lagi. Mauuuuu….. Belum menemukan makanan seperti itu di daerah-daerah yang pernah aku kunjungi,”tulis Errabery melalui blognya. Respon beragam para facebooker dan twitter juga mengakui kenikmatan Nasi balap Inaq Esun. Wah, mulai go international nih?
Foto-foto sebagian diambil dari www.wikimu.com
Tidak ada komentar