x

Orgen Tunggal Pemicu Bentrok Warga Vs Mahasiswa

waktu baca 3 menit
Minggu, 1 Sep 2013 08:31 0 17 Redaksi

KOTA BIMA – Setiap acara-acara besar seperti resepsi pernikahan dan hari ualng tahun, umumnya di kota Bima, selalu dirangkaikan dengan kegiatan malam berupa orgen tunggal. Namun, setiap orgen tunggal tersebut kerap kali memakan korban, karena selalu membuat ricuh.

Kericuhan itu terjadi di Lingkungan Mande I, Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, pada Kamis (29/8/2013) malam, antara warga kelurahan Mande dan sekelompok Mahasiswa STKIP Bima terlibat bentrok dan salah satu mahasiswa mengalami luka robek dibagian lengan kiri akibat tusukan.

Parahnya lagi, beberapa rumah warga pun ikut rusak setelah kedua kelompok warga dan mahasiswa saling serang menggunakan batu, bahkan sempat terdengar suara letusan senjata api dari arah dalam kampus STKIP Bima.

Informasi pemicu bentrokan, berawal dari saling dorong saat acara joget ketika orgen sedang berlangsung, kemudian sekitar pukul 01.00 wita tiba-tiba korban sedang berjoget diserang menggunakan senjata tajam oleh orang yang diklaim warga setempat, walaupun masih diselidiki.

Saat kejadian penusukan, korban dilarikan ke RSUD Bima dan karena tidak ada aksi kericuhan lanjutan, pagelaran orgen tunggal kemudian tetap dilanjutkan. Sampai kemudian sekitar pukul 01.30 wita, sekelompok mahasiswa dari arah kampus STKIP Bima mendatangi lokasi orgen tunggal untuk mempertanyakan kepastian siapa pelaku penusukan rekannya tersebut.

Warga dan tokoh masyarakat setempat berdialog dengan para mahasiswa yang tidak terima rekannya ditusuk menggunakan senjata tajam oleh warga diklaim warga setempat. Saat itulah dari arah belakang entah siapa yang memulai tiba-tiba terlihat batu yang dilempar kearah kerumuman warga dan mahasiswa yang sebelumnya memang sudah bersitegang langsung saling kejar dan lempar menggunakan batu dan kayu.

Kalah jumlah, mahasiswa kemudian terdesak kearah depan kampus STKIP Bima, kemudian warga yang tidak terima terus melempari gerombolan mahasiswa, sampai kemudian mahasiswa terdesak masuk kedalam halaman kampusnya. Saat itu mahasiswa bertahan dan melawan dengan membalas dengan lemparan batu hingga beberapa atap rumah warga yang berada didepan kampus mengalami kerusakan.

Terpaksa personil kepolisian Polres Bima Kota menurunkan dua truk pasukan dalmasnya, kedua kelompok yang bentrok kemudian dapat diredam. Saat itu mahasiswa ada yang bertahan didalam areal kampus dan sementara warga bersiaga diwilayahnya dengan cara menutup jalan menggunakan kayu, batu dan bambu.

Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS S.IK, SH kepada wartawan mengatakan, pemicu bentrok ini karena saling senggol saat menyaksikan orgen tunggal saja, hingga kemudian terjadi penganiayaan yang mengakibatkan salah satu mahasiswa terluka. Namun diakui Kumbul pihaknya sudah mengambil langkah-langkah untuk meredamnya, kedua belah pihak sudah bersepakat berdamai di kantor Polres Bima Kota.

(khairul/bima)


Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x