“Dengan dukungan 11 kursi atau sebanyak 27,5 persen. Pasangan AMAN sudah memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen”
MATARAM, mataramnews.co — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram resmi mencoret partai Golkar sebagai partai pengusung pasangan Ahyar Abduh – Mohan Roliskana (AMAN) dalam pemilihan Wali Kota Mataram 2015.
Dicoretnya partai Golkar dari daftar sebagai partai pengusung pasangan Ahyar Abduh – Mohan Roliskana disaksikan langsung oleh komisioner Panwaslu Kota Mataram dan partai pengusung pasangan AMAN, di kantor KPU Kota Mataram, Rabu (26/8/2015).
Ketua KPU Kota Mataran HM Ainul Askin mengatakan, pembatalan dukungan partai Golkar itu sebagai bentuk tindaklanjut surat dari KPU NTB dan KPU RI berdasarkan hasil keputusan sengketa pemilihan Wali Kota yang diputuskan oleh Panwaslu Kota Mataram.
Dengan dicoretnya partai Golkar, ungkap Ainul Asikin, maka pasangan AMAN diusung enam partai pendukung yaitu, PKS, NasDem, PKB, HANURA, PKPI dan PAN, dengan total 11 kursi sudah memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen.
“Dengan dukungan 11 kursi atau sebanyak 27,5 persen, pasangan AMAN sudah memenuhi syarat dukungan minimal 20 persen”, sebutnya.
Setelah partai Golkar dicoret dari dukungan pasangan AMAN. Sembilan kursi yang dimiliki partai Golkar, selanjutnya akan menjadi pengusung pasangan Salman – Jana Hamdiana (SAHAJA), berdasarkan hasil dari keputusan yang telah dikeluarkan oleh Panwaslu Kota Mataram pada sidang sengketa pilkada yang diputuskan belum lama ini (baca: ).
Menanggapi pencoretan partai Golkar sebagai partai pengusung pasangan AMAN, Ketua DPD partai Golkar Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, selanjutnya partai Golkar akan mengusung pasangan SAHAJA maju dalam Pilkada Kota Mataram 2015.
Dukungan partai Golkar mengusung SAHAJA, menurutnya, sudah menjadi kebijakan partai. “Kendaraan sudah kita serahkan ke paket SAHAJA, silahkan dipergunakan sebaik-baiknya”, katanya kepada sejumlah wartawan.
Menanggapi isu munculnya pasangan SAHAJA sebagai ‘calon boneka’ dalam pilkada Kota Mataram, ketua DPD partai Golkar ini menegaskan tidak peduli terhadap penilaian tersebut. “Yang jelas, kami punya tekad baik. Bagaimana pilkada yang merupakan perhelatan lima tahun sebagai hak politik masyarakat untuk memilih pemimpinnya, bisa berjalan semestinya”, tegasnya.
Laporan : Joko
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar