KLU, MN — Pasca musibah longsor yang menelan dua korban Warga Negara Malaysia di air terjun Tiu Kelep Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Minggu (17/3) lalu, tidak akan menggangu hubungan kerja sama yang telah di sepakati antara Pemkab Lombok Utara dengan Pemerintah Negara Malaysia.
“Tentang rencana kerja sama diantara Kerajaan Negeri Selangor Terengganu yang telah diadakan sebelum ni, saya pikir tidak ada halangan, kiranya akan diteruskan seperti biasa,” ungkap Faizal, Sekretaris II Kedubes Malaysia dalam jumpa pers yang digelar di aula Kantor Bupati Lombok Utara, Rabu (20/3/2019) kemarin.
Menurut Faizal, tidak ada yang bisa memprediksi bencana longsor akibat guncangan gempa 5.8 SR yang terjadi di Senaru hari Minggu lalu, sehingga Pemerintah Negara Malaysia tidak akan membuat semacam peringatan bagi warganya agar tidak berkunjung ke Lombok Utara.
Sementara itu, terkait dengan tuntutan terhadap travel agent yang membawa wisatawan Malaysia tersebut, Kedubes Malaysia menjelaskan bahwa pihak keluarga korban sedang mengurusnya di Malaysia.
Empat wisatawan Malaysia yang masih menerima perawatan di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, akan segera di rujuk ke rumah sakit Singapura dan Malaysia. Masalah kepastian kapan akan diberangkatkan pihak Kedubes Malaysia masih harus menunggu keputusan dari pihak RSUP NTB paling lambat hari Kamis (21/3/2019).
–(hs-klu/mn-07)