Muslim Aid Indonesia : Meningkatkan perekonomian masyarakat NTB melalui Pelatihan Produksi dan Pemasaran Produk Olahan Jamur
MATARAMNEWS.com — Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat Desa Tete Batu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Muslim Aid Indonesia memberikan pendidikan kewirausahaan melalui budidaya jamur. Kegiatan ini meliputi pelatihan produksi dan pemasaran produk olahan jamur.
Tiga kelompok petani yang terdaftar dalam program ini berasal dari Lingkung Lauk, Lingkung Daya dan Orong Gerisak. Mereka mendapatkan pelatihan selama tiga hari, mulai dari tanggal 20-22 April, 2015.
Dengan tujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada petani untuk memproduksi makanan olahan berbahan baku jamur yang berkualitas, Muslim Aid Indonesia tidak hanya membimbing tetapi juga menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti kompor gas, blender, wajan, panci, timbangan, mesin sealer, plastik kemasan, daging sapi, ayam, tepung, cabai, tomat, bumbu dan lain sebagainya.
Jenis-jenis makanan yang diproduksi melalu program ini antara lain adalah keripik, sate, pepes, bakso, siomay, es dan puding jamur. Varian tersebut dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Selain itu, untuk mendukung program pendidikan kewirausahaan ini, Muslim Aid juga melatih masyarakat untuk memasarkan hasil produksi mereka sendiri. Para petani diajarkan cara mengemas produk agar tahan lama dan menarik sehingga meningkatkan nilai jual.
“Para petani sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini,” ujar Rama Aditya, MAI Field Officer. “Program ini tentunya akan berdampak langsung kepada peningkatan perekonomian petani sebab mereka tidak hanya menjual jamur mentah atau segar saja namun mereka akan membuat jamur menjadi produk-produk olahan seperti yang diajarkan.”
Pelatihan budi daya jamur di Desa Tete Batu telah berlangsung sejak Januari 2015. Fase awal dalam program ini meliputi pelatihan proses pembibitan, penanaman, hingga proses panen dengan baik. Kini setidaknya masyarakat setempat bisa memanen puluhan kilogram jamur tiram setiap harinya.
“Kami para petani jamur mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Muslim Aid yang telah membantu kami sampai seperti ini,” ujar Amaa Iswandi, Ketua 1 Lingkung Lauk. “Semua yang Muslim Aid berikan kepada kami menjadi awal yang sangat baik, sehingga kami hanya tinggal terus bekerja. Bantuan ini tak terhingga buat kami.”
Menurut Rama hasil produksi ini akan menghasilkan keuntungan bagi para petani untuk dikelola menjadi modal produksi selanjutnya. Program ini berpotensi untuk menjaga kesinambungan hidup masyarakat setempat, terutama 90 petani yang terdaftar dalam program pendidikan kewirausahaan dari Muslim Aid Indonesia.
Berdasarkan data yang Muslim Aid Indonesia peroleh setidaknya ada 224,692 warga di Lombok Timur yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, MAI beranggapan bahwa pendidikan kewirausahaan melalui budidaya jamur merupakan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendidik masyarakat dalam pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim.
Rilis : Muhammad Diponegoro / Muslim Aid Indonesia
Editor : Guswan Putra
Tidak ada komentar