MATARAM – Pemerintah Kota Mataram terus berupaya memenuhi capaian 30 persen ketersediaan lahan yang diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Komitmen Pemerintah Kota Mataram disampaikan Walikota Mataram H. Ahyar Abduh pada saat memberikan Sambutan Penerimaan dalam kegiatan Kick Off Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 2014 bertempat di Hotel Lombok Raya, kamis (20/3).
Walikota menyebutkan, tingginya angka pertumbuhan ekonomi dan tingkat investasi di Kota Mataram tentu membawa dampak pada penggunaan lahan untuk kepentingan investasi. Berkurangnya lahan pertanian akibat pesatnya pembangunan fisik diakui Walikota merupakan resiko dan tantangan berat bagi Pemerintah Daerah.
Dalam upaya mencapai target 30 persen sebagaimana amanat UU, Pemerintah Kota Mataram tidak hanya mengejar kuantitas semata namun juga memperhatikan kualitas RTH dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Disamping itu, Pemerintah Kota terus membuka lahan baru yang diperuntukkan bagi RTH disamping terus meningkatkan kualitas RTH yang sudah ada.
Walikota juga mengajak Pemerintah Pusat untuk terus menggandeng Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya penyelarasan arah kebijakan dan pembangunan Nasional, dimana sesuai UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, fokus dan tujuan pembangunan ada di daerah Kabupaten/Kota.
Sementara, Direktur Perkotaan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum RI, DR. Dadang Rukmana mengapresiasi upaya dan langkah Pemerintah Kota Mataram dalam memenuhi ketersediaan RTH. Dipilihnya Kota Mataram sebagai tuan rumah Kick Off P2KH 2014 Kelompok A dan B Wilayah Timur, tidak terlepas dari keberhasilan Kota Mataram dalam pemenuhan RTH serta komitmen kuat dari Pemerintah Daerah. Atas dasar hal tersebut Kementerian PU juga memasukkan Kota Mataram sebagai salah satu daerah yang ditunjuk sebagai wilayah Ecodistrict yang beberapa waktu lalu telah diundang ke Jakarta untuk memberikan pemaparan terkait dengan konsep Ecodistrict.
Lebih lanjut dikatakan Dadang, perubahan iklim yang terjadi belakangan ini tidak terlepas dari kurangnya perhatian terhadap ekosistem yang merupakan jaminan terhadap keberlangsungan hidup manusia. Permasalahan yang timbul di perkotaan saat ini sebagian besar didominasi oleh permasalahan sampah, pemukiman kumuh, macet serta banjir. Permasalahan tersebut jika tidak diatasi dengan segera akan memunculkan permasalahan baru yang akan memperpanjang kerumitan masalah yang akan dihadapi Pemerintah Daerah. Kegiatan Kick Off yang dirancang sepanjang tahun 2014 ini diharapkan mampu memberi stimulus baru bagi pengembangan perkotaan yang berbasis pembangunan berkelanjutan, papar Dadang.
(dh/foto.dhedix/hms)
Tidak ada komentar