MATARAM, MataramNews – Konversi mitan ke gas LPG 3 Kg selama dua tahap untuk pulau Lombok telah selesai dilakukan, namun pemerintah masih berharap ada pembagian untuk tahap ke 3. Pasalnya pembagian tabung gas LPG 3kg secara gratis itu masih dirasakan kurang, mengingat jumlah penerima bagi warga tidak mampu untuk Pulau Lombok masih diatas ratusan.
“Usulan ke pemerintah pusat untuk pembagian tahap ke 3 sudah dilakukan pemerintah daerah, karena masyarakat merasa penggunaan gas lebih hemat, namun hingga sekarang belum mendapat tanggapan,” kata, Kepala Biro Ekonomi Provinsi NTB, Yoga Syafari, Jamis (13/1).
Ia mengatakan, bahwa pemerintah provinsi mengharapkan ada pemberian gratis gas LPG 3 kg untuk tahap ke 3, sebab usulan permintaan tambahan itu sudah dilakukan namun belum ada jawaban dari pihak pusat sampai dengan hari ini.
“Pemprov telah mengusulkan penambahan sebanyak 180 ribu untuk tahap ke 3. Pasalnya masyarakat yang dulunya takut menggunakan LPG 3 Kg kini mulai sadar dan ingin mendapatkannya,”paparnya.
Lebih lanjut, Yoga mengungkapkan jumlah penerimaan untuk Lombok dalam dua tahap sebanyak 639 ribu, dimana pada pembagian tahap pertama sebanyak 352 ribu dan tahap ke dua sebanyak 287 padahal target untuk pulau Lombok sebanyak 557 ribu.
Menurut Yoga, penambahan kuota itu menunjukkan tingkat pengguanaan gas LPG 3 kg tersebut sudah bagus karena masyarakat sudah merasakan manfaatnya, Terlebih lagi di NTB konfersi mitan ke gas termasuk sukses.
Oleh karena itu, lanjut Yoga, usulan kuota untuk penambahan tahap ke 3 di harapkan dapat terlaksana. Kebutuhan gas di lombok saat ini mencapai 5,7 juta kilo perbulannya, kalau masyarakat menggunakan 3 kali dalam 1 bulannya, saat ini ada dua SPBE yang ada di Lombok hanya mampu memenuhi kebutuhan gas untuk masyarakat sebanyak 3,6 juta kilo perbulannya dan sisanyanya pihak pertamina masih mendatangkannya dari Denpasar Bali untuk sementara menunggu beroperasinya SPBE yang ada di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sebab, ke dua SPBE yang ada di Lombok Barat dan Mataram dalam hal ini agak kewalahan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tidak ada komentar