x

Perjuangkan Petani Bawang Bima, Ini Kesepakatan Bardam Nusa dengan Mentan RI

waktu baca 3 menit
Jumat, 25 Sep 2015 15:02 0 22 Redaksi

JAKARTA, mataramnews.co — Setelah melayangkan surt somasi pada Kamis (17/9/2015) lalu, terkait menagih komitmen Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dengan anjloknya harga jual bawang merah di daerah Kabupaten Bima. Jajaran dewan pengurus Barisan Pemuda Bima Nusantara (Bardam Nusa) mendatangi langsung Menteri Andi Amran Sulaiman, guna menagih langsung komitmen tersebut, pada Rabu (23/9/2015) kemarin.

“Kami memang secara sengaja dan resmi mendatangi kantor Kementan untuk mempertanyakan tindaklanjut somasi kami”, kata Sekjend Bardam Nusa M Nur Dirham kepada sejumlah wartawan yang telah menunggu di pintu masuk Gedung A Kementan RI, di Jakarta, kemarin.

Karena, menurutnya, hari ini (Rabu, 23/9/2015, red) sudah masuk pada akhir tempo waktu yang diberikan pihak Bardam Nusa dalam somasi tersebut yakni 5×24 jam atau lima hari sejak tanggal diserahkan surat somasi tersebut.

Dalam pertemuan antara jajaran dewan pengurus Bardam Nusa yang dikoordinir langsung oleh ketua umum Bardam Nusa Chairun Abdullah SH, dengan Menteri Andi Amran Sulaiman beserta jajarannya seperti Dirjend dan Direktur di lingkup Kementerian Pertanian itu, berlangsung di ruang rapat Menteri Pertanian.

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya memberikan apresiasi dan pujian yang baik atas inisiatif Bardam Nusa. “Saya senang dan berterima kasih atas kedatangan Bardam Nusa, dan teman-teman Bardam Nusa harus percaya bahwa bagi saya, kesejahteraan petani jauh lebih penting dari pada kursiku ini (jabatan Menteri, red)”, katanya.

Menteri Andi Amran Sulaiman juga sangat berharap ketum Bardam Nusa bisa bersama-sama dengannya untuk menghantarkan petani bawang merah di Kabupaten Bima bebas dari kuasa mafia pertanian, serta keluar dari persoalan rendahnya harga jual petani.

Pertemuan itu juga akhirnya disepakati tiga hal oleh kedua pihak, yakni yang pertama disebutkan, dalam rangka menyelamatkan (meningkatkan) harga jual bawang merah Menteri Pertania dibantu Bardam Nusa segera mendorong Bulog untuk membeli bawang merah hasil panen langsung dari petani di Kabupaten Bima.

Kesepakatan kedua, dalam rangka mengontrol harga bibit dan obat-obatan pertanian di lingkup Kabupaten Bima, secara rResmi Menteri Pertanian memberikan mandat khusus kepada Bardam Nusa untuk mengawal dan mengawasi penggunaan anggaran subsidi Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bima.

Serta yang ketiga disebutkan, Menteri Pertanian RI dengan Bardam Nusa berkomitmen penuh untuk bersama-sama memberikan penekanan secara khusus kepada Menteri Perdagangan RI untuk menjadikan upaya peningkatan harga jual bawang merah khususnya di Kabupaten Bima sebagai prioritas utama dalam bulan september hingga oktober 2015.

Sementara itu, usai pertemuan dengan Menteri Pertanian, ketua tim khusus penagihan komitmen Menteri Pertanian (Teamsus PKMP) Bardam Nusa Junaidin Ibrahim menyampaikan bahwa mengapresiasi sambutan Menteri Pertanian RI. “kami mengapresiasi baik, penyambutan Menteri Amran Sualaiman terhadap jajaran dewan pengurus Bardam Nusa yang notabene merupakan anak para petani bawang”, ujarnya.

Namun, ungkap dia, pihaknya juga tidak akan terlena dan cepat percaya begitu saja dengan komitmen-komitmen Menteri tersebut. Pihaknya akan segera berperan aktif melakukan follow up dan terus mengawal tiga poin kesepakatan tersebut sebagai bentuk komitmen penuh menghantarkan para petani bawang merah untuk segera keluar dari kesulitan yang dihadapi.

Senada diucapkan Ketum Bardam Nusa Chairun Abdullah terkait langkah yang akan di tempuh pasca pertemuan tersebut. “Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberkahi setiap langkah dan perjuangan kita selaku anak bawang yang berasal dari pelosok negeri ini”, katanya berharap.

Terkait poin kesepakatan yang menyebutkan rencana pertemuan Ketum dan jajaran Bardam Nusa dengan pihak Bulog RI tersebut, Chairun Abdullah mengatakan akan segera menemui direktur Bulog  Wahyu di kantor Bulog RI, guna meretas masalah yang dihadapi petani bawang tersebut.

Laporan : Imam
Editor : Guswan Putra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x