MATARAM, MATARAMNEWS.com — Puluhan petani tembakau yang tergabung dalam KSPN, Tasmina (Komunitas petani plasma tembakau virginia Lombok) dan Hiptal (Himpunan petani tembakau petani Lombok) datangi kantor Gubernur NTB, Kamis (27/11/2014) pagi.
Kedatangan sejumlah petani tembakau yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur tersebut hendak bertemu dengan Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh petani pasca panen, termasuk tidak terbelinya tembakau petani oleh sejumlah perusahaan.
Namun, keinginan untuk bertemu dengan orang nomor satu di NTB ini, petani harus gigit jari karena tidak bisa bertemu, walaupun sudah menunggu satu jam lebih.
Menurut koordinator mereka, Fatahillah mengatakan kedatangan mereka (para petani tembakau) untuk mengadu kepada Gubenur NTB terkait dengan banyaknya tembakau petani yang tidak terbelikan oleh sejumlah perusahaan di Lotim.
“Hanya 2 dari 18 perusahaan yang ada membeli tembakau dari masyarakat dengan kuota 112 persen,” katanya ditemui di halaman kantor Gubernur NTB. Karena itu, tambahnya, dengan tidak dilakukan pembelian tembakau oleh sejumlah perusahaan tembakau sesuai kuota tersebut maka ada sekitar 720 ton yang belum terserap.
“Ada sekitar 720 ton yang belum terserap baik dari petani binaan atau petani swadaya”, tegasnya. Akibatnya, kata Fathillah, petani mengalami kerugian rata-rata Rp 30 juta per hektar.
Saat mendatangi kantor gubernur NTB, di jalan Pejanggik Mataram, para petani ini dengan mudah memasuki halaman kantor Gubernur NTB yang dijaga oleh Sat Pol PP.
Lolosnya para petani ini karena Pol PP yang berjaga kecolongan karena menganggap petani yang masuk menggunakan dua mobil carry dan satu kijang pick up bermuatan tembakau tersebut karena dianggap berasal dari perusahaan terop.
“Kami kira mereka mau bongkar terop, makanya kami biarkan masuk”, kata salah seorang anggota Pol PP.
Setelah berhasil masuk, para petani ini langsung duduk-duduk dan bahkan ada yang tiduran dibawah terop di halaman kantor Gubernur NTB dan diawasi oleh pihak Pol PP.
Kasi Ops Sat Pol PP NTB, Piter Umbu Lilo, tidak mau berkomentar terkait dengan lolosnya para petani yang berhasil masuk saat melakukan aksinya. Dimana diketahui, selama ini setiap massa yang melakukan aksinya hanya bisa sampai di pintu gerbang halaman kantor Gubernur saja.
Laporan : Joko
Editor : Agud SP
Tidak ada komentar