x

Pilkada NTB 2013, Jangan Abaikan Kepentingan Rakyat

waktu baca 5 menit
Jumat, 25 Jan 2013 18:04 0 18 Redaksi

Lalu Sulaen

Semakin mendekatnya perhelatan pesta demokrasi di Nusa Tenggara Barat, yaitu pemilihan Gubenur dan wakil Gubenur NTB periode 2013-2018, Maka para elit partai politik juga semakin gencar untuk melakukan konsolidasi ditataran internal maupun eksternal partainya. Bahkan para elit partai politik yang sedang menduduki jabatan publik (Kepala daerah ataupun sebagai anggota DPR) saat ini mereka sedang sibuk untuk melakukan lobi-lobi politik untuk memenangkan Pilkada NTB yang akan di helat pada mei 2013 ini. Dan banyak dari pejabat-pejabat publik itu yang sudah lupa mengurusi masyarakat, karena sedang sibuk untuk mengurus Pilkada.

Lalu, yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah setelah Pilkada yang akan menghabiskan anggaran Rp.130 Milyar tersebut secara otomatis akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat?. Sebuah pertanyaan yang cukup dilematis, namun ini bisa menjadi perenungan bagi para elit politik yang ada di daerah ini.

Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap proses pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia, baik itu pemilhan gubernur, bupati dan walikota tentunya akan menghabiskan uang bermilyaran rupiah, dan seperti yang disebutkan diatas bahwa Pilkada NTB 2013 akan menghabiskan anggaran Rp.130 milyar. Dan ini tentunya jumlah yang cukup besar jika dipergunakan untuk membangun masyarakat. Fenomena politik yang sering terjadi dan menjadi pemandangan yang telanjang ditengah masyarakat bahwa pilkada yang menghabiskan uang rakyat ratusan milyar hanya untuk memilih seorang kepala daerah, ternyata tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Inilah yang penulis sebut sebagai demokrasi semu dan penuh janji. Yang katanya output dari pilkada tersebut nantinya adalah para pemimpin-pemimpin yang bisa membawa perubahan untuk nusa tenggara barat. Sampai hari ini kita menyaksikan bahwa daerah kita nusa tenggara barat masih menjadi kantong-kantong kemiskinan. Dan data kemiskinan NTB sejajar dengan daerah-daerah paling tertinggal di Indonesia seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur.

Sebuah parade mimpi-impi kesejahteraan akan banyak ditawarkan oleh orang-orang yang akan maju pada pilgub 2013 ini. Dan tentunya ini akan membingungkan rakyat, karna rakyat sudah agak merasa tidak percaya akan janji-janji politik yang ditawarkan oleh para elit politik yang mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Karna rakyat kita sudah terlalu sering sakit hati dengan tingkah-polah para kepala daerah yang sudah memenangkan pilkada, Akan tetapi lupa akan janji-janjinya, dan inilah yang menjadi salah satu pemandangan politik kita yang paling menyakitkan dan sangat memprihatinkan di Indonesia saat ini, khususnya di Nusa Tenggara Barat.

Kesejahteraan

Berbicara kesejahteraan, Mungkin itu merupakan ubsurditas bagi NTB hari ini. Dan mungkin kesejahteraan hanya ada dalam parade janji janji politik para calon kepala daerah yang ingin meraih simpati rakyat, Walaupun kesejahteraan itu sangat sangat sulit untuk terealisasi. Nusa Tenggara Barat yang selalu menempati posisi enam besar dalam hal tingkat kemiskinan yang paling tinggi di seluruh Indonesiaan . Tingkat pengangguran NTB yang masih tinggi, bahkan warga Nusa Tenggara Barat yang hanya mau bekerja di ladang, maka harus pergi jauh ke negri jiran untuk menjadi TKI. Begitupun juga dengan warga NTB yang hanya ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga maka harus pergi jauh-jauh ke luar negri.

Secara inplisit kita melihat bahwa daerah ini masih belum sejahtera, bahkan masih jauh dari kata sejahtera itu sendiri. Dan kesejahteraan itu hanya akan menjadi ilusi, jika para pemimpin daerah ini masih belum mampu membuat inovasi-inovasi dan terobosan untuk mewujudkan masyararakat yang sejahtera. Dan kejahteraan itu juga hanya akan menjadi ilusi, jika pemimpin daerah ini hanya berambisi untuk membangun mega proyek, akan tetapi rakyatnya masih banyak yang lapar dan masih banyak yang harus meminjam uang di rentenir hanya untuk biaya menjadi TKI di luar negri.

Pilkada NTB pada mei 2013 ini akan menjadi seremonial belaka, Jika output dari pilkada itu sendiri hanya menghasilkan pemimpin yang bergaya lama. Dan ini menjadi sebuah refleksi bagi seluruh komponen yang ada di daerah ini (politisi,birokrat, masyarakat,pengusaha,akademisi dan mahasiswa), Untuk segera berbenah dan menyongsong Nusa Tenggara Barat yang lebih baik di masa yang akan datang. Dan melalui pemilihan gubenur dan wakil gubernur pada mei 2013 ini juga, jangan dijadikan sebagai tumpukan janji-janji palsu yang hanya akan menyesatkan masyarakat. Tapi harus di jadikan sebagai pembuktian untuk merubah nusa tenggara barat yang sejahtera bukan hanya mimpi, namun menjadi kenyataan di tengah masyarakat kita yang sudah sangat lama rindu akan hal itu.

Masyarakat sudah terlalu lama merasakan keterbelakangan, entah itu keterbelakangan pendidikan, keterbelakangn ekonomi, keterbelakangan tingkat kesehatan. Dan masalah itu sudah berpuluh-puluh tahun di alami oleh masyarakat NTB. Sehingga diperlukan sebuah gebrakan untuk membalikkan kondisi tersebut, Dan dibutuhkanlah seorang pemimpin yang berkapasitas dan yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk mewujudkan itu.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x