SUMBAWA, MATARAMNEWS.com — Manfaat dan batas waktu program PNPM MP3KI senilai Rp 2,7 miliar di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa dipertanyakan warga. Pasalnya, fakta di lapangan hingga kini fisik progrm belum juga tuntas, malah molor dari jadwal pelaksanaan.
Pantauan mataramnews.com, fakta di lapangan sampai masuk bulan Desember 2014, fisik program baru mencapai 80 persen saja. Berbeda dengan hasil rapat monitoring dan evaluasi MP3KI (Masterplan Percepatan Pengembangan Penanggulangan Penurunan Kemiskinan Indonesia) di Kantor desa Orong Bawa, pada Kamis (20/11/2014) lalu, bahwa Fasilitator Kecamatan menyebutkan sampai dengan akhir November 2014 seluruh kegiatan program harus sudah selesai. Namun, hingga masuk bulan Desember 2014 ini kegitan tersebut belum juga tuntas.
Isnaeni selaku Ketua Badan Koordinasi Antar Desa menilai bahwa, tidak siapnya Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Tehnis dan Team Pelaksana Kegiatan (TPK) dalam menjalankan petunjuk pelaksana dan petunjuk tekhnis sebagai pendamping masyarakat, sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian kegiatan. “Ini juga berakibat penyelesaian program tersebut terkesan kejar tayang alias asal-asalan”, katanya kepada mataramnews.com, di Sumbawa, kemarin.
Sedangkan program MP3I ini telah disusun pemerintah sebagai rencana induk penanggulangan kemiskinan jangka panjang (2025). Pemerintah menargetkan penurunan jumlah penduduk miskin menjadi 4-5 persen pada tahun 2025. Pemerintah perlu melipatgandakan dukungan untuk mempercepat dan memperluas penanggulangan kemiskinan. MP3KI tidak dilaksanakan sebagai program tersendiri tetapi memperkuat program yang sudah ada seperti PNPM MPd, PNPM MPk, PNPM PISEW.
Program MP3KI di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, digelontorkan oleh pemerintah pusat pada 18 Februari 2014 berdasarkan ketetapan Camat Utan, dengan anggran Rp 2,701 miliar untuk pembangunan fisik berupa, Bendungan Uma Pungka dengan panjang 180 m dengan besaran anggaran Rp 608 juta, Jalan Usaha Tani (JUT) Motong-Orong Bawa sepanjang 259 m dengan besaran anggaran Rp 536 juta, Jalan Usaha Tani (JUT) Stowe Brang-Lab Bajo sepanjang 407 meter dengan besaran anggaran Rp 632 juta serta Jalan Usaha Tani (JUT) desa Jorok-Balebrang sepanjang 406 meter dengan besaran anggaran Rp 932 juta.
Disambangi di kantornya, Kamis (20/11/2014) lalu, Penanggungjawab Operasional Kecamatan (PJOK), Jannatul Falah mengaku masih optimis bahwa program tersebut akan dapat terselesaikan sampai dengan akhir tahun 2014 ini.
Hal senada juga disampaikan Camat Utan. “Masih terdapat kekurangan diberbagai tempat namun tetap optimis bahwa program itu akan selesai dalam waktu beberapa hari kedepan”, aku Camat Utan, A Hasyim B SSos, di Sumbawa, Senin (1/12/2014), kemarin.
Sebelumnya, Camat Utan sempat marah setelah mengetahui kenyataan fisik di lapangan program itu belum tuntas 100 persen. Sehingga Camat sendiri bertindak atas nama pemerintah kecematan melakukan stressing dengan menyurati seluruh pihak yang terkait memberi batas waktu penyelesaiannya. Namun kenyataanya hingga saat ini, tim TPK desa masih berjibaku dalam upaya penyelesaian program tersebut sebelum masuk tahun anggaran baru 2015.
Laporan : Abd Muis
Editor : Agus SP
Tidak ada komentar