x

Polsek Plampang Janji Ungkap Pelaku Perampokan

waktu baca 2 menit
Senin, 27 Agu 2012 08:41 0 25 Redaksi

Sumbawa, MATARAMnews – Polsek Plampang, terus berupaya untuk mengungkap pelaku perampokan yang selama ini telah meresahkan masyarakat. Ternyata para pelaku perampokan masih menggunakan pola lama dimana mereka melakukan aksi sebelumnya dengan modus yang sama.

Sebelumnya, korban perampokan sebuah rumah makan yang berada di wilayah Teluk Santong, Plampang. Mahsun pemilik rumah makan diikat beserta istri, anak dan pembantunya. Alhasil, pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp. 25 juta, beserta 9 buah telpon seluler. Pelakunya pun, menggunakan cadar dalam melakukan aksinya.

Hal serupa juga dilakukan para pelaku perampokan yang menimpa keluarga A Gani (51) warga Jompong Desa Muer, Kecamatan Plampang Rabu dinihari (23/8) lalu sekitar pukul. 01.30 wita. Pelaku menggunakan cadar berwarna coklat dengan kaca mata hitam. Pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp. 27 juta dan perhiasan milik putri A Gani, Selvi.

Menurut Kapolsek Plampang, Ipda Sunarya, aksi nekat para pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah Hukum Polres Sumbawa, kian meresahkan. Kendati demikian, pihaknya tidak akan tinggal diam dan berupaya mengungkap pelaku perampokan. “Kami akan berusaha keras untuk mengungkap siapa-siapa pelaku perampokan itu,” janji Sunarya kepada wartawan media ini.

Diungkapkannya, pelaku melakukan aksinya dengan modus yang hampir mirip dengan kasus perampokan sebelumnya. Korban diikat dengan kain umbul-umbul spanduk dan dengan dibawah ancaman senjata tajam.

Sementara itu, A Gani didampingi sang istri Zubaidah, saat ditemui menyebutkan, pelakunya berjumlah 3 orang. Mereka menggunakan cadar warna coklat serta memakai kacamata hitam.

Dikatakan Zubaidah juga, sebelum aksi perampokan itu terjadi pada sore harinya warga membayar hutang sebesar Rp. 27 juta. Uang itu berasal dari Ramlah sebesar Rp. 19 juta, Lilis Rp. 3 juta, Nuraini Rp. 2,5 juta dan Nurmi sebesar Rp. 3 juta.

“Saya heran, perampok itu tahu kalau kami menerima uang dari warga yang membayar hutangnya. Itu artinya, ada mata-mata yang mengintai di sekitar lingkungan kami. Bahkan, salah seorang perampok menanyakan uang yang kami terima dari hasil hutang orang,” kata Zubaidah.

Diutarakannya, keluarganya terpaksa memberikan seluruh uang tersebut karena dibawah ancaman senjata tajam. Bahkan, anting-anting milik putrinya seberat 3 gram juga ikut diambil para pelaku.


(KON / LN / Warta Post – Sumbawa)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x