MATARAM, MATARAMNEWS.com — Isu rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup membuat gerah dikalangan masyarakat, meskipun ada upaya dari pemerintah untuk mengundurkan waktu penetapanya. Pasalnya, banyak hal yang terjadi akibat kenaikan BBM serta cukup memicu kontradiksi di kalangan masyarakat dan mahasiswa.
“Hampir semua daerah terjadi demontrasi sebagai sikap mahasiswa menolak kenaikan BBM, hal ini menjadi spirit mahasiswa akan terjadinya ketidakstabilan terhadap ekonomi, budaya bahkan sosial. Mahasiswa bukan melihat pada sisi obyektifnya tetapi mahasiswa melihat dari semua sisi”, kata Bahwan, Presiden Mahasiswa (Presma) IAIN Mataram, kemarin.
Menurutnya, BBM ini adalah sebuah sumber kehidupan serta bagian dari kebutuhan masyarakat yang sifatnya mengikat dan masyarakat kalau melakukan sesuatu tanpa ada BBM ini tidak akan maksimal dalam berbagai aktifitas. “Hal inilah menjadi tolak ukur masyarakat dalam melakukan aktifitas dan dari sisi manapun kita melihat semua bersumber dari itu serta menjadi kebutuhan masyarakat yang sangat primer”, katanya.
Sebagai mahasiswa, lanjut dia, yang disebut sebagai agent of change dan agent of cotrol dan sudah tahu dimana mahasiswa berasal, sebagai penyambung lidah masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Ada rasa ketertindasan terhadap masyarakat, mereka tidak mampu melakukan hal itu untuk aksi demontrasi penolakan ini sedang diplenokan.
Dia menambahkan, dengan adanya isu kenaikan BBM di sejumlah pasar, sembako, sandang, pangan dan papan sudah mengalami kenaikan harga dan para pedagang terhegemoni dengan mereka menaikan harga. Alasan mereka cukup sederhana yaitu wajar menaikkan harga karena sebentar lagi harga BBM akan naik.
Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah untuk melihat secara substansi pokok persoalan yang saat ini mencuat menjadi trending topic.
Laporan : Imam
Editor : Agus SP
Tidak ada komentar