LOBAR, MATARAMNEWS.com — Ratusan masyarakat desa Perampuan Kecamatan Labuapi pada Senin (23/2/2015), menutup akses jalan dengan tumpukan batu serta menanam pohon pisang di tengah jalan. Aksi warga sebagai sikap protes kepada pemerintah yang tidak memperhatikan jalan yang sudah lama rusak parah akibat dilintasi oleh mobil-mobil besar seperti dum truk dan mobil alat berat lainya.
Sahdan, salah satu tokoh masyarakat menjelaskan, akibat sering dilintasi kendaraan dum truk dan alat berat lainnya, satu-satunya akses jalan utama desa Perampuan tersebut menjadi rusak parah.
“Kami meminta kepada pemerintah untuk segera memperbaikinya, karena persoalan ini bukan kali ini saja namun sudah cukup lama. Harus dijadikan skala perioritas untuk di perbaiki”, imbuhnya.
Begitu lamanya kerusakan jalan ini, lanjut dia dengan nada kesal, sudah tiga kali pergatian Camat Labuapi tidak juga kunjung diperhatikan.
Sementara akibat pelampiasan kemarahan masyarakat dengan melakukan aksi menutup akses jalan tersebut menyebabkan jalan terputus tidak bisa di lewat oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan aparat keamanan setempat terus berjaga-jaga di lokasi.
Aksi penutupan akses jalan ini akan terus dilakukan oleh warga setempat apabila pihak pemerintah belum bisa memberikan titik terang atas tuntutannya, untuk segera di wujudkan. “Kami akan tetap melakukan penutupan jalan hingga pemerintah mau memperbaiki akses jalan yang rusak parah ini”, tegasnya.
Sementar itu, pemerintah dalam menyikapi tuntutan masyarat ini, Camat Labuapi Baiq Mustika beserta jajaranya langsung turun ke lokasi untuk menyaksikan dan memberikan tanggapan atas perotes warganya.
Di lokasi itu, berlangsung diolog yang cukup alot antara pihak pemerintah, Camat Labuapi dengan masyarakat desa Perampuan yang di kawal oleh aparat dari kepolisian dan TNI. Dari dialog itu, belum membuahkan hasil seperti yang di inginkan warga agar jalan rusak parah tersebut segera di perbaiki.
Camat Labuapi Baiq Mustika mengatakan, untuk memperbaiki jalan yang rusak ini tidak serta merta bisa langsung begitu saja. “Kami kerjakan namun harus ada proses yang harus di lalui, seperti pengusulan perbaikan jalan rusak”, terangnya.
Untuk periode sekarang, jelas dia, Pemerintah Daerah sudah memetakan wilayah atau desa yang akan diperioritaskan, seperti desa Kuranji.
Laporan : Agus SP / Opik
Tidak ada komentar