KOTA BIMA, MATARAMNEWS.com — Puluhan sopir angkutan umum (angkot) Kota Bima melakukan aksi mogok, meminta tarif angkot dinaikkan. Mereka secara mendadak menghadang dan menurunkan penumpang angkot untuk mengajak para sopir untuk melakukan aksi mogok.
Dalam aksi yang dikoordinir korlap, Ahmad Yani, Ketua Organda Kota Bima, menuntut perubahan tarif penumpang angkot sesuai perubahan kenaikan harga BBM, dari sebelumnya untuk pelajar Rp 2000 menjadi Rp 3000 dan untuk penumpang umum dari tarif Rp 4000 menjadi Rp 6000. Selama melakukan aksi mogok, para sopir angkot tidak ada yang menemui bahkan memberi tanggapan dari pihak pemerintah maupun instansi terkait.
Sehingga, para sopir angkot menuju kantor Dinas Perhubungan Kota Bima di jalan Garuda kelurahan Sadia kecamatan Mpunda Kota Bima. Mereka diterima Kabid Perhubungan Darat Dishub Kota Bima, Tasrif SSos didampingi KBO Sat Lantas Bima kota IPTU Gusriadi di Aula Pertemuan Kantor Dinas Perhubungan Kota Bima, Rabu (19/11/2014).
Dalam pertemuannya, Ahmad Yani menyampaikan, dengan adanya perubahan kenaikan harga BBM, maka tarif penumpng bagi angkutan kota juga harus ada perubahan sesuai dengan kenaikan harga BBM dengan rata-rata kenaikan 30 persen yaitu bagi penumpang pelajar Rp 3000 dan penumpang umum Rp 6000.
Menanggapi permintaan para sopir, Kabid Perhubungan Darat Tasrif mengatakan, untuk sementara aspirasi akan ditampung dan akan di sampaikan ke Kadis Perhubungan. Menurut dia, pada dasarnya Dinas perhubungan sepakat dengan adanya kenaikan tarif angkutan.
Dia berjanji dihadapan para sopir, permintaan itu akan disampaikan dalam rapat dengan kepala Daerah sesuai surat edaran kenaikan tarif angkutan umum pasca kenaikan BBM, pemerintah pusat menyerahkan keputusan kenaikan tarif angkutan kepada Pemerintah Daerah.
Sedangkan Wakasat Lantas Bima Kota mengatakan, sambil menunggu keputusan Wali Kota dan Kadis Perhungan, menghimbau kepada para sopir angkot agar selalu menjaga stabilitas keamanan Kota Bima.
Laporan : Imam
Editor : Agus SP
Tidak ada komentar