Sumbawa, MATARAMnews – Nasib yang menimpa Mastari beserta ketiga anaknya, sungguh tragis. Dalam kondisi kehidupan ekonominya yang serba kekurangan, janda tua ini malah ditimpa musibah. Ibarat kata pepatah “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Rumah panggung satu-satunya milik Mastari, ludes dilalap api sekitar pukul. 11.00 wita, Minggu kemarin (5/8/2012). Akibat peristiwa itu, Mastari kehilangan seluruh harta benda miliknya. Yang tersisa hanyalah pakaian yang melekat dibadan.
Warga RT. 02/RW 06 Dusun Karang Mulya Desa Plampang, Kecamatan Plampang ini, tidak bisa berbuat banyak ketika rumah yang didapatinya tersisa sudah menjadi arang. Kontan saja, Mastari histeris dan tidak sadarkan diri.
Menurut penuturan Riza, anak tertua Mastari, saat peristiwa itu terjadi ia tengah mencuci dirumah tetangganya yang jaraknya hanya 600 meter dari TKP. Walau hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat, api sudah membumbung tinggi dibagian depan rumahnya dan telah mengepung seluruh bagian rumah miliknya.
“Kebetulan saat peristiwa itu terjadi situasi di sekitar pemukiman tengah sepi. Ketika ada suara minta tolong, barulah warga mendatangi rumah dan segera membantu memadamkan api. Tapi, sudah terlambat api sudah menghabiskan seisi rumah,” tutur Riza kepada media ini, kemarin.
Mastari yang ditemui saat mendapat perawatan medis tidak bisa mengungkapkan kata-kata. Ia hanya bisa meratapi nasibnya. Sebab, dalam peristiwa kebakaran itu, uang miliknya ikut serta terbakar. “Uang saya didalam rumah Rp. 1 juta termasuk ijazah serta surat-surat penting lainnnya milik anaknya,” kata Mastari. Saat kejadian itu pun, Mastari tengah membantu tetangganya sebagai buruh panen padi yang tidak jauh dari lokasi rumahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Plampang, M. Ikhsan didampingi Trantib Kecamatan beserta aparata kepolisian telah mendata jumlah kerugian yang diderita Masita. Rumah panggung berukuran 6×12 meter yang terbuat dari papan dan kayu itu, ludes terbakar. “Kebakaran rumah milik Mastari sudah kami laporkan ke kecamatan kemudian didata untuk tanggap darurat. Dan diperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta,” kata Kades Plampang.
Dia mengakui, peristiwa yang menghanguskan rumah Mastari lebih disebabkan karena terjadinya arus pendek (korsleting). Sebab, rumah yang ditempatinya itu dialiri oleh kabel listrik dari rumah orang lain.
Untungnya, kebakaran itu tidak merembet ke rumah penduduk lainnya. Padahal, lokasi rumah milik Mastari terletak ditengah pemukiman padat penduduk.
Penyesalan yang sama juga diutarakan salah seorang anggota DPRD Sumbawa, Syamsuddin.
Dia mengaku sangat kecewa dengan kinerja pemerintah yang seharusnya telah menempatkan petugas beserta kendaraan pemadam kebakaran (damkar) di wilayah Kecamatan Plampang. Padahal, anggaran untuk pengadaan mobil damkar tersebut sejak tahun 2009 lalu seharusnya telah terealisasi.
“Saat ini yang kelihatan hanyalah garasi damkar saja, sedangkan mobil damkarnya entah kapan ada. Itupun, garasinya mangkrak tidak bisa difungsikan lagi,” ujar Syamsuddin. (wp06)
Tidak ada komentar