x

Sebelum Dipulangkan, TKW Asal Loteng Disiksa Majikan

waktu baca 3 minutes
Senin, 24 Mar 2014 05:52 0 16 Redaksi

LOTENG – Asiah (41), Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia asal dusun Selakan, desa Sintung, kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, menambah deretan daftar korban penyiksaan di luar negeri. Ia dipulangkan dari negeri Jiran Malaysia, setelah disiksa dan dianiaya majikan tempatnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).

 

Tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan penerbangan Air Asia, Sabtu (23/3) malam. Selain pulang dalam kondisi bekas pukulan benda tumpul dibagian legan kiri, paha kiri dan bagian wajah, apes bagi Asiah juga, karena didera indikasi dipulangkan oleh majikannya menggunakan paspor palsu.

Temuan paspor palsu dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Imigrasi di bandara, Asiah, diberikan surat keterangan tertanggal 23 Maret 2014, berisikan agar Asiah datang ke kantor Imigrasi Mataram untuk memberikan keterangan soal paspor palsu tersebut. Dia dikasi waktu paling lambat 7 hari sejak surat keterangan itu diterima.

Kepada mataramnews.com, ditemui Senin (24/3), Asiah menceritakan apa yang dialaminya sejak satu tahun dua balan bekerja sebagai PRT di rumah majikannya.

Awalnya kejadian disiksa majikan, kata Asiah, “satu minggu lalu ketika majikan saya sedang berada di rumah, saya tidak diberikan makan sedikitpun, walaupun ada uang hanya cukup untuk membeli mie instan untuk dimakan, sehingga ada tenaga untuk bekerja setiap harinya”.

Puncaknya, ketika badan Asiah sudah lemas dan terjatuh dari tangga rumah karena belum makan, pada Jumat (21/3) lalu. Walaupun Asiah terjatuh dari tangga, majikannya tidak mau menolong bahkan tidak peduli dan ditinggal berlalu begitu saja.

“Pada Jum’at pagi saat sedang bekerja, majikan saya langsung memukul di bagian lengan kiri dan paha kiri saya menggunakan kipas angin, sehingga lebab dan berbekas”, katanya.

Setelah kejadian itu, lanjut Asiah, dipulangkan majikan. Namun, sebelumnya ia dititip dirumah temannya, setelah diberikan paspor dan tiket pulang baru ia dibawa ke bandara dan langsung diterbangkan menggunakan pesawat Air Asia. Menurut Asiah, selama satu tahun bekerja memang tetap diberikan gaji, namun dua bulan terahir mulai tidak menerima gaji.

Kepada media ini, Asiah menyebutkan majikan yang memberikan paspor palsu itu, tidak lain majikannya diamana ia bekerja yaitu, Tuan Teo Chiang Yeou dan istrinya bernama Nyonya Teo Pei Yee yang beralamat di Nomor 10 jalan Nusa Jaya, Nusa Duta 2 Johor Baru Malaysia.

Asiah mengaku, waktu berangkat dari Lombok ke negeri Jiran Malaysia, sebelumnya Asiah diberangkatkan menuju Batam oleh dua orang oknum calo asal Mataram. Dari Batam ia diberangkatkan ke Malaysia. Sejak sampai di Malaysia, Asiah mengaku tidak pernah melihat paspornya, setelah dipulangkan inilah baru tahu bentuk dan rupa paspornya.

Ia berharap pemerintah untuk turun tangan membantu kasus penganiayaan majikan terhadap dirinya diselesaikan. Bahkan ia minta majikannya untuk bertanggungjawab atas sikap anarkisme yang dilakukan terhadapnya.

“Saya berharap pemerintah tidak tinggal diam atas perbuatan majikan yang telah menyiksa saya sampai dipulangkan”, ujar Asiah.

(Azami)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x