Sekolah di Bima Ini, Bagus Luarnya Tetapi Isinya Kosong

BIMA, MATARAMNEWS.com — Luar bagus isinya kosong, inilah slogan yang pantas untuk SDN Dana Bura Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima saat ini. Pasalnya, pasca gempa bumi 2009 lalu, animo masyarakat untuk mendaftarkan anak-anaknya sekolah berkurang, karena bangunan sekolah hanya bagus tampak luar saja, namun isinya kosong.

Jumlah siswanya tidak sampai 10 orang per kelas, disebabkan sarana sekolah seperti meja dan kursi untuk kurang. Saat ini, siswa SD tersebut hanya 35 orang dengan 18 orang guru tenaga pengajar.
 
“Tidak hanya siswa yang kekurangan meja kursi, tetapi di ruang guru juga sama dan sekolah ini tidak memiliki ruang perpustakaan sama sekali sehingga buku tercecer”, kata Tarmiji, salah seorang guru setempat, kepada wartawan, pada Kamis (8/1/2015) kemarin.

Di ruang guru, kata Tarmiji, hanya menggunakan kursi plastik, sedangkan mejanya memanfaatkan meja tenis. Wajar saja siswa disini setiap tahunnya berkurang, akibat tidak memiliki meja dan kursi. Pasca gempa SDN Dana Bura dibangun kembali pada tahun 2011, namun parahnya pembangunan kembali ini tanpa pengadaan meubelair dan masih menggunakan kursi dan meja sisa gempa.

Lanjutnya, kalau dilihat dari tampak luar bangunannya selain bagus juga tergolong megah. Sekolah yang didirikan pada 17 Juli 2000 lalu pasca gempa hanya memiliki lima ruang kelas dan satu ruang guru, khususnya ruang guru kelihatan kumuh. Pasalnya, buku Kurikulum 2013 dan buku lainnya yang bersumber dari bantuan pusat tersimpan begitu saja tanpa lemari buku diruang pertemuan guru.

“Kami berharap, agar Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima untuk melirik keberadaaan sekolah ini, sehingga bantuan pengadaan meubelair sangat diharapkan”, tandanya.

Pertengahan Desember 2014 lalu, tambah Tarmiji, anggota DPRD Kabupaten Bima dari dearah pemilihan (Dapil) II Kecamatan Ambalawi dan Wera ketika reses di kecamatan Ambalawi, pihaknya sudah mengusulkan agar SDN Dana Bura dapat bantuan meubelair sekolah.  

Laporan : Imam
Editor : Agus SP