x

Senator Pusat Kunjungi Mataram

waktu baca 3 menit
Selasa, 18 Sep 2012 12:16 0 20 Redaksi

Mataram, MATARAMnews – Demi menyerap aspirasi daerah, Selasa (18/9), tujuh orang anggota komite III DPD-RI mengunjungi Kota Mataram. Kunjungan para wakil daerah yang menyebut diri sebagai Senator ini diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Mataram, HL. Makmur Said mewakili Walikota, Wakil Ketua Dewan Kota Mataram, Didi Sumardi, beserta pihak-pihak terkait di Ruang Kenari Kantor Walikota Mataram.

Saat mengenalkan diri dan lembaganya yang relatif baru, menurut Ketua Komite III DPD-RI, Hardi Slamet Hood, sedikit berbeda dengan DPR yang membawa nama partainya, DPD membawa nama daerah pemilihannya masing-masing. Dalam rombongan inipun salah satu anggotanya berasal dari daerah pemilihan NTB, Baiq Diyah Ratu Ganevi. Dan kunjungan kali ini bermaksud untuk menyerap aspirasi terkait dengan Uji komepetnsi Guru (UKG). Sesuai dengan bidang yang menjadi perhatian Komite yang dipimpinnya, bidang pendidikan.

Selain menggali informasi dari Dinas Dikpora Kota Mataram selaku pelaksana UKG di Kota Mataram, turut diundang pula para akademisi dan pemerhati pendidikan untuk berdialog, karena DPD sendiri menganggap pelaksanaan UKG terkesan mendadak dan kurang sosialisasi. Apalagi secara kebetulan di dapil-nya, Kepulauan Riau, Hardi merupakan Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam. Sehingga mengetahui dengan pasti masalah-masalah yang mengikuti pelaksanaan UKG, khususnya di daerahnya.

Pernyataan Hardi ini dibenarkan oleh Ruslan Effendi, Kepala Dinas Dikpora Kota Mataram. Menurut Ruslan, dari pantauan yang dilakukan oleh pihaknya selama pelaksanaan UKG, ada beberapa masalah yang menjadi kendala. Diantaranya adalah data peserta yang kurang akurat, koneksi internet yang buruk, pemadaman listrik, sampai dengan kesulitan guru-guru senior peserta ujian yang tidak menguasai penggunaan komputer. Bahkan menurut Ruslan, para guru ini menyangsikan perlunya uji kompetensi, mengingat para ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ ini juga telah menjalani sertifikasi.

“Sebenarnya kami menganggap UKG ini perlu. Tapi sebaiknya ada waktu sosialisasi yang jelas dan tenggang waktu yang cukup agar para peserta dapat menyiapkan diri sebaik-baiknya”, ungkap Ruslan.

Dilanjutkan Ruslan, pada pelaksanaan UKG Kota Mataram yang berlangsung pada 30 Juli – 2 Agustus 2012 kemarin, dari sejumlah 4.397 orang guru negeri dan swasta peserta UKG, hanya 81,12% yang berhasil lulus. Sisanya harus mengulang ujian pada kesempatan berikutnya. UKG ini juga mendapat perhatian dari para akademisi dan pemerhati pendidikan Kota Mataram, yang mayoritas berpendapat bahwa UKG ini sebaiknya ditiadakan. Karena adanya unsur-unsur didaktif yang tidak dapat diujikan dalam UKG. Sehingga bukan UKG yang dibutuhkan guru untuk meningkatkan kompetensi, melainkan pembinaan secara terus-menerus.

Masukan yang didapat dari dialog antara Komite III DPD-RI dengan audiens yang hadir pada kunjungan ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk disampaikan kepada penentu kebijakan di pusat. Bahkan secara khusus, anggota DPD-RI dapil NTB, Baiq Diyah Ratu Ganevi membuka kesempatan bagi semua pihak untuk secara langsung menghubungi dirinya melalui telepon maupun email apabila ada hal-hal di daerah yang perlu mendapat perhatian dari pusat.


(KON / LN / Humas Pemkot Mataram)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x