FOKUSTANI, LOBAR – Ingin membuktikan organik itu mudah, murah dan bisa meningkatkan hasil produksi bagi lahan pertanian petani di NTB, Pak Iwan sapaan akrab seorang pegiat sekaligus pemerhati pertanian ini, kini merasa lega telah mampu memberikan bukti yang cukup membuat tercengang petani binaanya di desa Kebon Ayu Gerung, Lombok Barat.
Pasalnya, tanaman bawang milik petani binaannya tersebut, terbukti perkembangan pertumbuhannya jauh lebih bagus, dengan menggunakan formula pupuk organik kombinasi nutrisi dan suplemen yang diterapkan Pak Iwan, ketimbang menggunakan pupuk un organik. Selain bukti pertumbuhan yang cepat, juga tidak terserang hama, bahkan hasil produksinya meningkat tajam.
Pola tanam sistim organik yang diterapkan Pak Iwan tersebut, diakui petani pemilik lahan tanaman bawang itu sangat baik. Disebutkan juga sistim organik tersebut yang ditunggu-tunggu oleh para petani.
“Sistim organik seperti ini yang kami tunggu”, kata Miiq Gde, pemilik lahan bawang. Karena, selain gampang dan murah, menurut dia, sistim organik ini juga bisa meningkatkan hasil produksi yang cukup signifikan dibanding menggunakan produk saprodi lainnya seperti pupuk kimia yang harganya sangat tinggi dibanding pupuk organik.
Alhasil, penasaran dengan informasi sistim tanam organik ala Pak Iwan itu, pihak Dinas Pertanian NTB sampai turun langsung melihat lebih dekat ke lokasi lahan tanaman bawang milik petani tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian NTB, Husni Fahri didampingi Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura, Baiq Rahmayati melihat dan bertemu langsung dengan pemilik lahan Miq Gde dan Pak Iwan di lokasi lahan bawang tersebut, dan mendapat penjelasan secara rinci sistim tanam organik ala Pak Iwan.
Kadis mengakui sistim tanam menggunakan formula organik ala Pak Iwan itu sangat bagus untuk dikembangkan di NTB. Bahkan, Kadis meminta kepada Pak Iwan untuk menyusun progres pengembangan lahan dengan sistim tanam organik, yang selanjutnya akan difasilitasi pihak Dinas Pertanian NTB.
“Kadis sendiri mengakui, sistim tanam organik yang saya terapkan di lahan tanaman bawang itu memang beda. Bukan hanya untuk tanaman bawang, tetapi juga untuk semua jenis tanaman holtikultura bahkan tanaman pangan dan palawija”, kata Pak Iwan.
Ia berharap, peran kontribusi Dinas Pertanian NTB terhadap dukungan sistim tanam organik bagi petani, bukan sekedar statemen. “Asal pemerintah serius, kami siap”, ujarnya. Menurut Pak Iwan, sekalipun tanpa peran pemerintah juga sesungguhnya para petani di NTB khususnya, sangat bisa menduplikasikan sistim organik yang telah terbukti tersebut. Sebab, produk organik ala Pak Iwan itu terbukti mampu menghidupkan tanaman di lahan ekstrim sekalipun.
“Di lahan ekstrim sekalipun, produk organik ini terbukti mampu tumbuh dengan baik bahkan dengan hasil produksi yang memuaskan”, katanya.
[Gus]
Tidak ada komentar