x

Sosialisasi Akan Digelar Budaya dan Tradisi “Gugah Pusake sareng Selametan Jalur BIL”

waktu baca 3 menit
Kamis, 6 Sep 2012 19:08 0 24 Redaksi

Gagasan EO “Peros 8 Dimensi” Disambut Antusias Masyarakat Desa Labulia


Loteng, MATARAMnews – Antusias dukungan masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian budaya peninggalan leluhur, seperti situs makam bersejarah “Wareng Kandel” yang terletak di bundaran jalan baypass BIL desa Labulia, terlihat jelas saat panitia kegiatan Gelar Budaya dan Tradisi Gugah Pusake sareng Selametan Jalur BIL melakukan pertemuan sekaligus sosialisasi rencana kegiatan tersebut, dihadapan ratusan masyarakat desa Labulia kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng), Kamis (6/9/2012).

Rencana digelarnya “Budaya dan Tradisi Gugah Pusake sareng Selametan Jalur BIL” oleh masyarakat lingkar jalan baypass Bandara Internasional Lombok (BIL) Loteng, pada tanggal 18 oktober mendatang. Menurut L. Hasbullah selaku tokoh masyarakat desa Labulia, kegiatan ini akan melibatkan banyak pihak, seperti para Tuan Guru yang ada di Lombok, para budayawan, sejarawan hingga pejabat daerah dan pusat, bahkan akan berkolaborasi dengan berbagai media masa, mulai dari media online, cetak dan TV.


Seperti yang diberitakan sebelumnya, situs makam bersejarah “Wareng Kandel” yang sebelumnya dikenal makam “Karang Kumandel” diakui oleh masyarakat lingkar jalan baypass BIL Loteng, terutama masyarakat desa Labulia, menyimpan sejarah penting. Dimana, konon makam tersebut adalah makam sosok ulama yaitu Syekh Syayid Maliki dan Syekh Mukidin, yang keduanya merupakan penyebar ajaran Islam pada masa kerajaan Selaparang.

Sehingga sejak direnovasi makam tersebut, sejalan dengan adanya jalan baypass BIL, menurut masyarakat lingkar BIL diyakini seringnya terjadi kecelakaan hingga memakan ratusan korban jiwa sejak beroperasinya jalan baypass BIL itu, terlepas percaya atau tidak percaya akibat efek mistis makam yang ada di lingkar jalan baypass BIL Loteng.

“Percaya atau tidak percaya, kecelakaan yang terjadi selama ini, karena belum dilakukan upacara ritual selamatan jalan baypass. Oleh karena itu, rencananya kami akan melaksanakan kegiatan Budaya dan Tradisi Selametan Jalur BIL sekaligus menggelar Gugah Pusake,” ungkap L. Hasbullah, tokoh masyarakat desa Labulia, yang juga selaku pemangku makam Wareng Kandel.

Sementara, sebagai penggagas dan orgenaizer kegiatan ini, Even Orgenaizer (EO) Peros 8 Dimensi, milik Darmawan Jambong asal Mataram, telah mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari tokoh masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga), tokoh pemuda yang ada di lingkar jalan baypass BIL Loteng. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan koordinasi hingga pelaksanaan kegiatan ini tuntas dan dinilai sukses.

“Kami tidak mau mengecewakan masyarakat, disamping itu kami harapkan kerjasama pihak-pihak terkait untuk mendukung kesuksesan kegiatan sakral masyarakat yang dipercaya untuk menghindari kejadian seperti kecelakaan yang sering terjadi di jalur baypass BIL, dan juga sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah untuk melestarikan budaya bangsa,” katanya.

Ia menambahkan selain akan dilaksanakannya selamatan jalan baypass BIL, tujuan digelarnya budaya dan tradisi Gugah Pusake, semata-mata untuk melestarikan peninggalan leluhur dan menjadikan situs makam Wareng Kandel sebagai wisata religi sekaligus untuk lebih dikenal lagi, akan dibangun simbul yang akan dinamakan “Monumen Sasak”. Sehingga kelak makam tersebut akan dikenal hingga mancanegara sebagai salah satu situs makam bersejarah dan wisata religi.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x
    x