MATARAM, MataramNews – Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, PT Om Agus resmi beroperasi 2 Januari 2012 lalu. SPBE berkapasitas satu storage (Penampungan timbun) mencapai 50 ton itu diyakini mampu memenuhi target yang dibebankan PT. Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan akan LPG 3 Kg di wilayah Pulau Lombok.
Sejak beroperasi 2 Januari atau 10 hari lalu, salah satu SPBE terbesar di NTB selain PT. Delta Adiguna yang berlokasi di Dasan Cermen, Kota Mataram, PT. Om Agus selaku mitra PT. Pertamina (Persero) telah mendistribusikan 64.737 tabung LPG 3 Kg atau 20 ton per hari ke 28 agen ex minyak tanah (Mitan) di kawasan Pulau Lombok.
Manager SPBE. PT. Om Agus, Ketut Penti Asra, mengatakan keberadaan telah beroporesinya SPBE PT. Om Agus tidak lain adalah untuk mendukung kelancaran suplai elpiji di NTB, khususnya di kawasan Pulau Lombok.
“Kami menyadari betul akan kebutuhan infrastruktur pendukung kelancaran suplai elpiji di NTB, khususnya Lombok yang sudah melakukan konversi minyak tanah ke elpiji,” kata Asra di dampingi Chacker SR, I Gusti Bagus Oka, Kamis (12/1). Asra mengatakan SPBE PT. Om Agus, berkapasitas satu storage (penampungan timbun) mencapai 50 ton. Elpiji sendiri diambil dari Manggis, Bali dengan dukungan 6 unit skitank berkapasitas 13 MT yang didatangkan 3 kali dalam seminggu.
Tidak itu saja, dengan dukungan kapal angkut gas pihaknya optimis kelancaran distribusi dari Manggis ke Lombok untuk pengisian tabung LPG 3 Kg di Lombok bisa terpenuhi, di samping lokasi SBPE dekat dengan pelabuhan Lembar. “LPG sendiri didroping dari Manggis, Bali dengan jadwal pengisian dilakukan 3 kali seminggu, yakni hari Senin, Kamis dan Sabtu,” terangnya kepada wartawan.
Sejak diluncurkan pertengahan Desember 2010 lalu, program konversi minyak tanah bersubsidi ke elpiji kemasan tiga kilogram di Pulau Lombok, jumlah sasaran penerima paket perdana elpiji tiga kilogram yang terbagi pada dua tahapan distribusi sebanyak 679.071 paket, terdiri dari 676.883 paket rumah tangga dan 2.188 paket usaha mikro. Paket elpiji yang dibagikan secara gratis kepada keluarga miskin itu, terdiri dari tabung tiga kilogram, kompor gas, selang dan regulator Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sampai akhir Nopember 2011, sudah terdistribusi di lima kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok sebanyak 679.071 paket sesuai target, terdiri dari tahap pertama sebanyak 365.422 paket dan tahap kedua sebanyak 313.699 paket. Dengan demikian, distribusi elpiji bersubsidi di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur, sesuai target sudah rampung 100 persen. Kendati demikian, karena masih ada pihak yang menglaim belum menerima paket elpiji bersubsidi itu, maka Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB kemudian mengusulkan penambahan sebanyak 96.870 paket untuk distribusi tahap ketiga.
PT. Pertamina (Persero) sendiri telah memastikan akan ada 3 SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) yang akan dibangun serta satu Depo Mini LPG yang berkapasitas 1.500 – 2.000 ton. Selain, SPBE. PT. Om Agus terdapat dua SPBE yang masih dalam tahap pembangunan, yakni PT. Lombok Putra Gas, Aik Darek, Mantang, Loteng dan satu SPBE lagi adalah SPBE yang didirikan PT. Bintang Energi Abadi, yang berlokasi di Sikur, Lotim.
Guna mendukung distribusi elpiji di NTB, Pertamina sendiri sudah melakukan tender untuk pembangunan Depo Mini di Lombok. Hal itu, dibenarkan Chacker SR, I Gusti Bagus Oka. Dikatakannya, kalau saat ini pembangunan Depo Mini itu dalam proses tender. Diperkirakan kapasitas depo mini ini antara 1.500 sampai 2.000 ton.
“Depo Mini saat ini sedang proses tender di pusat. Diperkirakan kapasitas depo mini ini antara 1.500 sampai 2.000 ton,”pungkas Bagus Oka.
Tidak ada komentar